Maya mengamati makhluk-makhluk itu dengan penuh kagum. "Ini pasti akan menjadi temuan yang menarik untuk dikaji lebih lanjut."
Mereka menghabiskan beberapa jam di tempat itu, mengamati perilaku makhluk-makhluk yang misterius itu. Kemudian, saat malam semakin larut, mereka memutuskan untuk kembali ke kapal untuk istirahat.
Namun, saat mereka berjalan kembali melalui hutan, mereka menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Sesuatu atau seseorang mengikuti mereka dari balik bayang-bayang.
"Pertahankan kewaspadaan," kata Maya kepada timnya, mencoba menekan kecemasan yang tumbuh di dalam dirinya.
Mereka terus berjalan dengan hati-hati, tetapi tidak peduli seberapa cepat mereka bergerak, bayangan itu tetap di belakang mereka. Dan ketika mereka tiba di kapal, mereka menyadari bahwa mereka telah membawa sesuatu yang lebih dari sekadar kenangan dari Planet Terlarang.
Setelah kembali ke kapal, tim Maya melakukan pertemuan singkat di ruang komando. Mereka duduk di sekitar meja bulat, dengan layar holografik di tengah-tengah mereka.
"Kita harus membahas apa yang terjadi tadi," kata Maya dengan serius. "Ada sesuatu di luar sana yang mengikuti kita, dan kita harus mencari tahu apa itu."
Emily menatap layar holografik, mencoba mengidentifikasi bayangan yang mereka lihat. "Mungkin itu adalah makhluk yang belum pernah kita temui sebelumnya. Kita harus berhati-hati dalam menghadapinya."
Marcus mengangguk setuju. "Kita harus membuat rencana untuk menyelidiki lebih lanjut. Siapa tahu apa yang bisa kita temui di luar sana."
Maya berpikir sejenak, lalu mengangkat kepalanya. "Baiklah kalau begitu, besok di pagi hari kita akan mencoba kembali ke tempat yang sama di hutan itu. Kita akan mencoba menemukan jejak dari makhluk itu dan melacaknya. Tetap waspada dan siap untuk segala kemungkinan."
Keesokan paginya, tim Maya kembali ke hutan dengan peralatan yang lebih lengkap. Mereka mengikuti jejak yang ditinggalkan oleh makhluk itu, yang mengarah ke dalam hutan yang semakin gelap dan terpencil.