Mohon tunggu...
Agoeng Widodo
Agoeng Widodo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang yang sedang belajar, dan sangat memimpikan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem karto raharjo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Belajar Keragaman Budaya Indonesia di TMII

27 Maret 2015   15:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:55 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Mau makan pisang ambon, bukan berarti harus ke Ambon”

“Mau makan jeruk bali, bukan berarti harus ke Bali”

Itulah sepenggal syair lagu anak-anak di era tahun 90 an yang berjudul “semua ada disini”. Lagu tersebut berisi kisah tentang betapa beragamnya buah-buahan di Indonesia, tapi untuk bisa menikmatinya kita tidak perlu jauh-jauh mengunjungi daerah penghasil buah tersebut. Sama halnya jika kita hendak mengenal lebih dekat keraneka ragaman budaya di Indonesia seperti Maluku, Papua, Nusa Tenggara, Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan lain sebagainya kita tidak perlu jauh-jauh ke sana, karena semua ada di sini, di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).



Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sesuai namanya merupakan sebuah miniatur keindahan dan keragaman Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Bagi saya, TMII merupakan obyek wisata yang super komplit karena semua ada disini. Pasti banyak yang bertanya-tanya, memang ada apa saja sih di dalam obyek wisata yang pertama kali dibuka pada tanggal 20 April 1975 tersebut?

Sebagai obyek wisata berbasis budaya terbesar di Indonesia, TMII memiliki banyak sekali wahana yang menarik untuk dikunjungi. Kita bisa mengajak putra putri kita untuk belajar banyak dibeberapa wahana seperti :

1.Anjungan Daerah

Disini merupakan tempat yang tepat untuk mengenalkan budaya-budaya yang ada di beberapa daerah di Indonesia kepada putra putri kita tercinta, karena dalam wahana ini kita bisa melihat kebudayaan dari ke 34 provinsi yang ada di Indonesia. Setiap anjungan menampilkan bangunan/rumah adat, pakaian tradisional / busana pengantin, senjata khas daerah tersebut, dan hal-hal unik lainnya. Dengan mengunjungi anjungan daerah di TMII kita akan bisa tahu budaya ke 34 provinsi dalam satu hari. Bayangkan jika tidak ada TMII, butuh waktu berapa lama kita bisa tahu dan mengenal keragaman budaya negera kita. Belum lagi biaya yang harus kita keluarkan untuk itu. Karena banyaknya anjungan, kami hanya singgah kebeberapa anjungan daerah, seperti Papua, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali dan beberapa daerah lainnya. Melihat budaya beberapa daerah melalui anjungan daerah di TMII seolah membawa kami ke daerah-daerah tersebut secara langsung.

14274437111995952443
14274437111995952443


2.Bangunan Keagamaan

Di Taman Mini Indonesia Indah, kita juga bisa mengenalkan agama-agama yang ada di Indonesia kepada buah hati kita. Di sini kita bisa melihat ada Masjid Pangeran Diponegoro, Gereja Santa Catharina, Gereja Haleluya, Pura Panataran Agung Kertabumi, Vihara Arya Dwipa Arama, hingga kuil Konghucu Kong Miao (yang saat itu masih dalam tahap pembangunan). Selain mengenalkan berbagai macam agama dan tempat peribadatan, kita juga bisa mengajarkan pentingnya toleransi antar umat beragama kepada buah hati kita.

3.Museum

TMII memiliki banyak sekali museum, diantaranya : Museum Indonesia, Museum Keprajuritan, Museum Perangko, Museum Transportasi, Museum Listrik & Energi Baru, Museum Pusaka, Museum Minyak & Gas Bumi, Museum Olahraga, Telekomunikasi, Komodo, Asmat, Serangga, Museum Purna Bhakti Pertiwi, hingga Museum Timor Timur. Komplit banget bukan? Kita bisa belajar banyak dari koleksi benda-benda yang ada di museum-museum tersebut. Sayangnya untuk masuk ke museum-mesum tersebut kita diharuskan membayar tiket masuk lagi.

14274439371686433631
14274439371686433631


4.Theater

Sedikitnya ada 3 buah theater di Taman Mini Indonesia Indah, yakni Theater IMAX Keong Emas, Theater Tanah Airku, dan Theater 4D. Tentu saja theater IMAX Keong Emas merupakan wahana yang sayang untuk dilewatkan jika kita berkunjung ke TMII. Sesuai namanya, bangunan theater yang berbentuk seperti keong raksasa memang sangat menyita perhatian. Disini kita bisa menyaksikan film-film tentang lingkungan hidup, dan kebudayaan Indonesia melalui layar raksasa 3D. Sebagai orang yang berasal dari daerah, tentu saja menonton film di theater keong mas ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Dimana meskipun kita hanya duduk menyaksikan film yang diputar, namun seolah kita turut didalamnya. Tak sedikit dari pengunjung (termasuk kami) yang berteriak tegang atau menjerit lepas. Bahkan telapak tangan sampai keringatan saking larutnya dalam suasana film yang diputar.

14274441671788526561
14274441671788526561


5.Sarana Rekreasi

Namanya wisata, tentu anak-anak akan bosan jika hanya disuguhi ilmu pengetahuan dari berbagai suku bangsa di Indonesia saja. Di TMII, terdapat beragam sarana rekreasi yang tak kalah asik untuk dinikmati bersama seluruh anggota keluarga seperti : Istana Anak-anak Indonesia, Snow Bay(kolam renang dan wahana air andalan TMII), kereta gantung (untuk menjelajahi kawasan TMII dari atas), maupun perahu angin sembari mengelilingi miniatur pulau-pulau Indonesia. Semuanya sama-sama seru dan mengasikkan. Jadi selain belajar tentang budaya Indonesia, kita juga bisa menikmati sarana rekreasi yang ada. Dengan kata lain wisata sembari belajar, atau belajar sembari wisata.

14274443722090095357
14274443722090095357


6.Taman

Taman Mini Indonesia Indah memiliki banyak sekali taman yang bisa kita kunjungi, diantaranya : Taman Anggrek, Taman Bekisar, Taman Apotik Hidup, Taman Melati, Taman Kaktus, Taman Burung, Taman Keong Emas, hingga Aquarium Ikan Air Tawar. Semua taman tersebut berisikan berbagai flora dan fauna Indonesia (sesuai namanya). Jadi dengan mengunjungi taman-taman ini kita bisa mengenalkan beragam flora dan fauna khas negeri ini kepada buah hati kita.

Banyak sekali bukan wahana-wahana di Taman Mini Indonesia Indah? Meskipun jargonnya wisata berbasis budaya, namun kita akan mendapatkan lebih di sini. Waktu satu hari rasanya tidak akan cukup untuk menjangkau semua wahana-wahana yang ada di Taman Mini Indonesia Indah yang luas. Terlebih jika kita tidak membawa kendaraan pribadi. Namun jangan berkecil hati, karena pengelola telah menyiapkan berbagai macam sarana trasportasi seperti kereta mini, kereta gantung, sepeda, dan bus untuk membawa kita berkeliling areal TMII.

Sejarah keberadaan TMII memang tak lepas dari sosok Ibu Siti Hartinah Soeharto, karena beliaulah pemrakarsa berdirinya TMII. Sebagai pribadi saya salut terhadap beliau. Sebagai Ibu Negara (saat itu) beliau sadar jika kekayaan dan keragaman budaya di Indonesia ini menarik dan harus diketahui serta dipelajari oleh generasi muda sehingga perlu diberikan fasilitas dan kemudahan. Dengan demikian maka keragaman budaya Indonesia akan tetap lestari dan bisa dinikmati generasi yang akan datang.

Sebentar lagi TMII akan memasuki usia yang ke 40 tahun. Meskipun demikian, Taman Mini Indonesia Indah masih bisa bertahan sebagai obyek wisata berbasis kebudayaan terbesar yang selalu dipenuhi pengunjung. Terlebih jika musim liburan. Artinya masih banyak dari kita yang tertarik akan keaneka ragaman budaya bangsa. Saya sendiri baru 2 kali mengunjungi TMII. Pertama bersama teman-teman saat study tour SMP dulu. Yang kedua bersama keluarga pada tahun 2009 lalu. Dari segi bangunan fisik, dari tahun ke tahun memang banyak mengalami perubahan, seperti adanya tambahan anjungan akibat bertambahnya jumlah propinsi, adanya beberapa perbaikan, serta penambahan wahana, dsb. Sayangnya dihampir usianya yang ke 40 tahun, TMII tidak pernah menjual tiket terusan untuk bisa menikmati semua wahana-wahana yang ada. Atau menawarkan secara paket kepada wisatawan agar pengunjung mudah dalam memilih wahana-wahana apa saja yang akan dikunjungi. Hal ini mengingat luasnya areal TMII yang mencapai lebih kurang 150 hektar sehingga perlu waktu yang lama untuk bisa mengunjunginya satu per satu. Keasrian alam TMII juga menjadi kurang nyaman dengan adanya mobil-mobil pribadi yang bebas di sana. TMII dengan lingkungan yang asri seharusnya bisa lebih ramah lingkungan, yakni dengan melarang kendaraan pribadi (kendaraan bermotor) masuk ke areal TMII serta menambah alat transportasi semacam becak, sepeda, atau kereta kuda seperti di Ragunan. Sehingga keteduhan dan keasrian TMII bisa lebih dinikmati tanpa asap. Hal ini juga bisa membuat TMII menjadi Ruang Terbuka Hijau serta paru-paru bagi hutan beton Kota Jakarta.

1427444619272788733
1427444619272788733


Namun terlepas dari semua itu, TMII tetaplah sebuah tempat yang menarik untuk belajar. Belajar akan budaya, kesenian, dan adat istiadat dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan adanya TMII, budaya di Indonesia akan selalu ada dan lestari, karena TMII adalah perekat budaya bangsa. Selamat Ulang Tahun TMII, semoga tetap bisa menyajikan keragaman budaya bangsa Indonesia.

Note : Semua foto-foto di atas adalah dokumentasi pribadi penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun