Mohon tunggu...
Agoeng Widodo
Agoeng Widodo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang yang sedang belajar, dan sangat memimpikan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem karto raharjo

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Asiknya Berbagi Cerita Wisata di Kompasiana

30 Oktober 2014   22:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:07 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_332122" align="aligncenter" width="448" caption="Cantiknya Pesona Candi Indonesia (dok. pribadi)"][/caption]

Jauh sebelum bergabung dengan blog keroyokan bernama Kompasiana, saya hanya sebatas pembaca saja. Nyaris setiap hari saya membaca semua artikel di kanal wisata yang ditulis langsung oleh para warga (citizen journalism) yang telah tergabung sebagai Kompasianer. Saya memang menyukai dunia pariwisata, entah itu wisata sejarah, budaya, wisata alam, wisata religi, dan terlebih wisata kuliner. Melalui kanal wisata di Kompasiana, saya menjadi lebih tahu tentang berbagai obyek pariwisata di Indonesia bahkan mancanegara. Sampai akhirnya pada tanggal 09 Maret 2010 saya resmi bergabung dengan rumah besar Kompasiana dengan tujuan turut andil dalam mempromosikan potensi pariwisata di Indonesia.

[caption id="attachment_332122" align="aligncenter" width="448" caption="Cantiknya Pesona Candi Indonesia (dok. pribadi)"]

14146572771886078438
14146572771886078438
[/caption]

Sebagai masyarakat awam yang baru masuk di dunia tulis menulis, awalnya saya hanya menulis soal kuliner yang ada disekitar, berlanjut dengan beberapa obyek wisata di daerah saya tinggal. Memang butuh jam terbang yang tinggi agar tulisan kita bagus dan bisa diterima masyarakat luas. Ibarat mata pisau, semakin sering diasah maka akan semakin tajam. Terbukti dari sekian tulisan yang saya posting, baru pada tanggal 17 Juni 2011 (atau butuh lebih dari satu tahun belajar menulis) sebuah postingan saya yang berjudul Lereng Barat Gunung Lawu, dan dibaca oleh 830 orang. Rasa bahagia yang tak terkira benar-benar memenuhi rongga dada saya, karena proses belajar saya ternyata tidak sia-sia. Dari situlah saya lantas tertantang untuk menulis semua perjalanan saya ke berbagai obyek wisata baik yang di Pulau Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan agar bisa dinikmati atau mungkin bisa dijadikan referensi pembaca kompasiana untuk mengatur rencana liburannya.

[caption id="attachment_332124" align="aligncenter" width="448" caption="Pesona alam Indonesia (dok. pribadi)"]

1414657507143618549
1414657507143618549
[/caption]

Meski sempat beberapa kali HL setelahnya, namun orientasi saya sebenarnya justru bagaimana saya bisa menampilkan tulisan yang bagus, disertai dengan foto-foto yang menarik, sehingga banyak dibaca oleh kompasianer lain. Karena tulisan yang banyak dibaca belum tentu bisa nangkring di HL. Namun meskipun tidak HL saya merasa apa yang ingin saya sampaikan kepada pembaca telah tepat sasaran jika tulisan tersebut banyak dibacaoleh kompasianer lain.

[caption id="attachment_332135" align="aligncenter" width="448" caption="Keindahan perut bumi Indonesia (dok. pribadi)"]

1414658355367834204
1414658355367834204
[/caption]

Berbagai keindahan obyek wisata yang pernah saya kunjungipun saya bagi di sini, mulai dari keunikan, keindahan, dan kemistik-an candi-candi penuh sejarah peninggalan masa lalu seperti candi Cetho, Borobudur, candi Surowono, candi Sukuh, Penataran, hingga candi Tegowangi. Keindahan pantai-pantai semacam pantai Kemala, Segarasari, Parangtritis,Kukup, Drini, Tanjung Jumlay, pantai Lamaru, Ngrenehan, Ngobaran, Losari, pantai Melawai Serta kesejukan dan segarnya air terjun seperti air terjun Endog, Grojogan Sewu, Jumog, Sri Gethuk, air terjun Gunung Rambutan, Bantimurung hingga beberapa air terjun di pedalaman Suku Dayak Gunung Meratus seperti Haratai, Kilat Api, Riam Hanai dan Riam Barajang di daerah Loksado Kalimantan Selatan.

[caption id="attachment_332127" align="aligncenter" width="448" caption="Indahnya pantai Indonesia (dok. pribadi)"]

14146576461333460020
14146576461333460020
[/caption]

Pesona serta keindahan wisata lain yang pernah saya bagi yakni Bukit Bangkirai, Simpang Lima Gumul, Taman Sari, telaga Sarangan, hutan mangrove Margomulyo, air panas Tanuhi, taman Bekapai, goa Losan dan Batu benada, goa Rancang Kencono, kampung atas air, candi modern dan patung budha tidur, dan goa Batu Bantimurungserta taman Bale Kambang. Fenomena alam semisal munculnya Anak Gunung Kelud, serta kawah lumpur Bledug Kuwu pernah saya promosikan di Kompasiana ini.

[caption id="attachment_332128" align="aligncenter" width="448" caption="Berbagai icon kota di Indonesia (dok. pribadi)"]

14146577421941646635
14146577421941646635
[/caption]

Selain menikmati pesona keindahan wisata dibeberapa daerah di Indonesia, beberapa wisata edukasi dan religi juga pernah saya bagi, diantaranya dengan mengunjungi museum Nasional (museum Gajah), museum Danar Hadi, museum Wayang, museum Fatahillah, museum tertua di Indonesia (Radya Pustaka), museum Keraton Surakarta, museum Kareta Keraton Yogyakarta, dan museum manusia purba Sangiran. Agar tidak lupa dengan sejarah bangsa Indonesia, saya juga pernah mengunjungi makam mantan presiden RI yakni Soekarno di Astono Mulyo dan Soeharto di Astana Giribangun.

[caption id="attachment_332129" align="aligncenter" width="448" caption="museum tempat wisata edukasi (dok. pribadi)"]

1414657843787311772
1414657843787311772
[/caption]

[caption id="attachment_332131" align="aligncenter" width="448" caption="mengunjungi makam mantan presiden juga belajar (dok. pribadi)"]

1414657924416836535
1414657924416836535
[/caption]

Adapun wisata religi yang pernah saya datangi dan selanjutnya saya promosikan di Kompasiana ini diantaranya patung Budha tidur, masjid Agung Keraton Surakarta, masjid Agung Balikpapan, masjid Islamic Centre Samarinda. Guna menambah wawasan tentang lingkungan hidup (khususnya dunia fauna) saya juga pernah membuat reportase mengenai Penangkaran buaya Teritip, taman marga satwa Ragunan, dan mengenal lebih dekat dengan Beruang Madu.

[caption id="attachment_332132" align="aligncenter" width="448" caption="wisata religi juga mengasyikkan (dok. pribadi)"]

14146580161367875919
14146580161367875919
[/caption]

Tak lupa saya juga melengkapi postingan saya dengan reportase mengenai kuliner nikmat nan unik semisal kuliner khas Kalimantan dari buah Cempedak, Pisang Gapit, dan masih banyak lagi. Pun demikian dengan wisata budaya semisal kebo Kyai Slamet Keraton Surakarta, belanja dan belajar membatik di Kauman, dsb.

[caption id="attachment_332133" align="aligncenter" width="448" caption="wisata kuliner emang menyenangkan (dok. pribadi)"]

14146580961764611146
14146580961764611146
[/caption]

[caption id="attachment_332134" align="aligncenter" width="448" caption="budaya asli kita (dok. pribadi)"]

1414658231629830219
1414658231629830219
[/caption]

Selain HL (Head Line), reward yang saya terima yakni memenangkan beberapa kompetisi di Kompasiana, diantaranya tulisan saya mengenai perjalanan ke Gunungkidul mendapatkan hadiah hiburan berupa flash disk. Pun demikian dengan reportase mengenai Pisang Gapit memenangkan blog competition dan mendapat hadiah wisata kuliner di Balikpapan. Namun ada yang jauh dari menggembirakan, yakni saat tulisan saya mengenai museum manusia purba Sangiran di terbitkan di Kompas cetak dalam lembar freez.

Dengan membagi kisah perjalanan wisata di Kompasiana, saya merasa ikut andil dalam mempromosikan wisata-wisata di Indonesia. Selain itu, saya juga mendapatkan banyak ilmu, banyak sahabat, banyak reward. Terima kasih Kompasiana, mari terus ber-sharing and connecting !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun