Sebelum kembali ke hotel, kami sempatkan untuk makan siang. Kami memesan makanan cukup banyak dan herannya habis semua. Kombinasi antara lelah dan lapar menyebabkan kami menghabiskan makanan yang kami pesan hingga ludes. Setelah makan siang kami kembali ke hotel untuk check in dan beristirahat. Praktis kami kurang tidur sejak malam sebelumnya. Jadi sore itu akan kami gunakan untuk beristirahat barang sejenak sebelum keluar lagi untuk makan malam.Â
Kamar yang dipesan teman saya cukup bagus dengan pemandangan gunung. Bangunannya sepertinya masih relatif baru. Sementara saya memesan kamar standard karena ketika mereka memesan kamar saya berlum memutuskan untuk ikut ke Vietnam. Kamar saya ternyata tidak memiliki jendela, tetapi terdapat sebuah pintu yang dapat membawa kita ke teras bersama di atas. Terasnya tidak bagus tapi kita bisa menikmati pemandangan yang tidak kalah indahnya dari kamar yang memiliki 'mountain view'. Bagi saya tidak masalah karena saya hanya akan tinggal di situ satu malam saja. Sore itu saya sempat tertidur dan udara di dalam kamar terasa semakin dingin. Ketika saya membuka pintu, rupanya kabut tidak mau meninggalkan Sa Pa, bahkan semakin tebal pantas udaranya semakin dingin. Saya kembali lagi ke tempat tidur karena tempat tidur di hotel tersebut memiliki pemanas, jadi nyaman rasanya dan malas rasanya untuk keluar lagi. Namun, perut ini sudah keroncongan minta untuk diisi.
Malam itu kami sempatkan untuk berjalan-jalan sedikit di kota Sa Pa sebelum makan malam. Kami pergi ke Sa Pa square dan di situ kami melihat beberapa anak kecil dari suku asli Sa Pa yang menari-nari untuk mendapatkan uang. Jika tahun 2013 para perempuan suku asli yang bekerja menjajakan hasil kerajinan tradisional dengan menggendong anak-anak mereka, tahun ini anak-anak mereka bahkan ikut dipekerjakan untuk mendapatkan uang. Jadi jika ibu mereka tidak berhasil menjual sesuatu, paling tidak ada yang akan memberi uang kepada anak-anak mereka saat pengunjung melihat anak-anak tersebut menari-nari diiringi musik modern. Di dekat Sa Pa Square juga terdapat gereja Sa Pa Stone Church. Ketika itu pintu gereja terbuka dan kami pun masuk. Rupanya hari itu sedang ada misa di gereja, padahal hari itu hari Selasa. Kami kemudian keluar lagi karena tidak ingin mengganggu peribadatan mereka. Dari Sa Pa square kami kembali ke restoran tempat kami makan siang karena restoran Hmong yang ingin kami coba ternyata sangat penuh dan  sudah tidak tersedia tempat duduk lagi.
Selesai makan kami berjalan kembali ke hotel di bawah rintik hujan. Kami kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat karena keesokan harinya kami akan mengunjungi Cat Cat Village pada pagi hari dan kembali ke Hanoi pada malam harinya.