Vietnam adalah salah satu negara yang ingin saya kunjungi lagi walaupun sudah dua kali saya berkunjung ke sana. Kunjungan pertama saya adalah ke Ho Chi Minh dan kota Nha Trang. Perjalanan tersebut saya lakukan sekitar tahun 2012 dan ketika Vietnam belum menjadi tujuan wisata bagi banyak wisatawan Indonesia. Pada tahun 2015 saya kembali lagi ke Vietnam, namun pada tahun tersebut saya mengunjungi Hanoi dan beberapa kota di sekitar Hanoi dan Sapa. Kedua kunjungan tersebut saya lakukan pada bulan Juli jadi cuacanya sangat panas, kecuali Sapa yang sejuk. Sebenarnya saya tidak berencana untuk ke Vietnam tahun ini, tapi seorang teman mengajak saya melancong ke Hanoi dan Sapa. Wah ... saya pun mengiyakan ajakan tersebut. Ternyata kunjungan pada bulan Maret ini adalah saat yang tepat karena udaranya sejuk dan sangat nyaman untuk saya.
Kami berangkat dari Jakarta dengan pesawat VietJet, karena penerbangan ini merupakan penerbangan langsung. Tiket yang saya beli termasuk bagasi 20 kg, oleh karena itu koper saya masuk bagasi. Ketika check-in suasananya agak kacau karena penumpang tujuan Ho Chi Minh dan Hanoi berdiri di barisan yang sama. Agak lama proses check-in siang itu. Kami tidak dapat duduk bersama karena penumpang yang menuju Hanoi hari itu penuh sekali. Setelah check-in, kami langsung masuk ke 'gate' dan menunggu hingga 'boarding'. Semua penumpang sudah duduk di pesawat, namun pesawat belum juga berangkat. Nampaknya ada masalah (sepertinya masalah dengan penumpang). Setelah 45 menit, akhirnya pesawat pun berangkat. Penerbangan 4 jam ini terasa agak cepat karena saya mengobrol dengan penumpang di sebelah saya dan lumayan seru. Jadi waktu seolah-olah cepat berlalu.
Sekitar jam 7 malam pesawat kami tiba. Saat turun dari pesawat udaranya lumayan dingin. Kami pun segera naik bus dan menuju area imigrasi. Antrean imigrasi panjang dan prosesnya lumayan lama ... apalagi di barisan tempat saya mengantri ada seorang laki-laki yang bermasalah dengan passport dia. Jadi kami tertahan cukup lama. Setelah lolos imigrasi saya segera turun untuk mengambil bagasi saya. Tunggu punya tunggu kok kopor saya tidak juga kelihatan, sementara di 'belt' tersebut sudah datang kopor-kopor lain dari negara lain. Saya mulai agak panik karena teman saya menitipkan beberapa potong bajunya di kopor saya. Teman saya segera melapor pada petugas di sana. Dia mencarikan keberadaan kopor saya, namun tidak ditemukan. Saya segera menandatangai laporan bahwa kopor saya tidak ditemukan. Cukup lama waktu yang kami habiskan di bandara. Saat itu yang saya pikirkan adalah ... waduh semua baju ada di kopor dan malam itu serta keesokan harinya saya akan memakai baju apa. Saya mencari informasi kepada petugas jam berapa toko di kota tutup, karena saya harus membeli baju ganti, peralatan mandi, 'underwear' untuk malam itu dan untuk beberapa hari ke depan karena kita tidak tahu berapa lama proses pencarian bagasi tersebut. Setelah dijanjikan oleh petugas di bandara kalau akan dia urus semuanya dan akan memberi 'update' pada saya via WA, kami pun segera meninggalkan bandara. Anehnya setelah itu saya merasa cukup tenang, tidak kesal maupun marah. Saya pasrah saja dan ketika itu yang ada di pikiran saya adalah mencari toko pakaian.
Kami sengaja naik bus, tapi ternyata hari itu jalanan lumayan macet. Kami turun di Old Quarter dan harus mencari hotel tempat kami menginap. Udara cukup dingin dan jacket saya ada di kopor. Kami berjalan mengikuti google map, namun map ini justru membawa kami muter-muter. Akhirnya kami putuskan untuk makan malam, dan pegawai restoran tempat kami makan tahu di mana letak hotel kami. Jadi kami cukup tenang. Sementara menunggu makanan, saya pergi ke convenient store yang ada persis di sebelah restoran itu untuk membeli peralatan mandi. Malam itu kami makan pho yang sebenarnya tidak disediakan untuk makan malam karena pho adalah menu sarapan di sana. Namun, karena kami orang asing mereka pun bersedia untuk menyiapkan pho untuk kami (walaupun rasanya kurang enak).
Setelah makan, kami pun berjalan menuju hotel. Sementara itu pegawai hotel bolak balik mengirim WA pada saya untuk memastikan keberadaan kami karena kami belum juga muncul di hotel. Di perjalanan kami melihat beberapa toko masih buka dan ternyata hari itu adalah hari di mana terdapat night market, jadi toko-toko buka hingga malam. Saya segera membeli baju tidur dan baju ganti untuk keesokan harinya. Sementara untuk baju yang lain termasuk jacket akan dibeli esok siang sebelum kami pergi ke Sapa. Saya harus membeli jacket dan di sana udaranya jauh lebih dingin dari Hanoi jadi saya memerlukan baju yang lebih hangat. Sesudah mendapatkan apa yang saya perlukan, kami segera melanjutkan perjalanan menuju hotel. Kami sempat berhenti sejenak untuk foto-foto di danau kota sebelum melanjutkan perjalanan menuju hotel yang letaknya sangat dekat dengan danau tersebut.
Akhirnya kami tiba di hotel dan jam sudah menunjukkan pukul 00:10 pagi. Kami segera check-in. Setelah membersihkan diri kami pun segera tidur karena kami sudah lelah fisik maupun pikiran. Namun pengalaman kehilangan bagasi menjadi bahan candaan di antara kami keesokan harinya.
***
gmt/18/03/24
sumber foto: dokpri