Sudah lama saya menunggu pengoperasian LRT Jabodebek. Sempat kesal juga karena selalu molor dari jadwal yang diumumkan. Namun, akhirnya beroperasi juga LRT Jabodebek. Walaupun saat ini baru sampai Cibubur dan belum sampai Bogor, tapi keberadaan LRT ini mudah-mudahan akan mengurangi kemacetan Jakarta.
Pagi itu setelah semua urusan di rumah selesai, saya keluarkan mobil dan berangkat menuju stasiun LRT Taman Mini. Saya sengaja naik mobil ke stasiun karena di sana ada tempat parkir mobil.Â
Sebenarnya saya bisa berjalan ke stasiun dan mungkin hanya memakan waktu 10 menit saja, tapi tidak nyaman karena tidak ada trotoar dan jalanan ramai dengan kendaraan. Mungkin pemkot harus menyediakan trotoar agar nyaman bagi pejalan kaki.Â
Ketika tiba di dekat stasiun saya langsung masuk ke area parkir kendaraan, ternyata tempatnya kecil dan sudah penuh dengan kendaraan yang parkir. Akhirnya terpaksa keluar lagi. Saya pun menuju garuda untuk putar balik supaya bisa parkir di Tamini Square.
Tidak sulit untuk mencari parkir karena hari masih relatif pagi. Setelah itu saya pun keluar dan menuju stasiun LRT. Rupanya ada beberapa orang yang juga akan ke stasiun LRT. Mereka nampaknya ingin mencoba LRT (sama seperti saya 😀). Stasiun LRT di TMII luas dan cukup bagus.Â
Setelah 'tap' kartu elektronik saya pun menuju platform untuk tujuan Harjamukti di lantai atas. Saya sengaja hanya mencoba LRT dari TMII menuju Harjamukti saja pada hari itu karena keesokan harinya saya berencana untuk menuju Dukuh Atas dan kemudian naik MRT menuju Lebak Bulus.
Ketika sampai di platform hanya ada seorang petugas KAI dan petugas kebersihan di platform tersebut. Saya masih harus menunggu 12 menit lagi.
Selama menunggu, saya gunakan waktu untuk mempelajari jadwal dan juga peta perjalanan. Hanya ada dua penumpang lain yang menunggu di platform tersebut. Rupanya orang-orang yang tadi datang bersamaan dengan saya banyak yang menuju arah stasiun Dukuh Atas. Akhirnya kereta yang ditunggu pun tiba.Â
Saat memasuki platform, kereta masuk dengan perlahan sebelum berhenti. Ketika pintu kereta terbuka ternyata tidak ada satu pun penumpang yang turun dari gerbong yang akan saya naiki. Saya pun segera naik dan mencari tempat duduk. Beberapa penumpang yang duduk di depan dan sebelah saya rupanya juga sedang mencoba LRT. Saya bisa mengetahuinya dari celotehan mereka.
Suasana di kereta cukup lengang karena sudah lewat jam berangkat kerja tetapi belum jam makan siang. Keretanya masih bersih dan semoga tetap bersih di masa mendatang.Â
Jika dibandingkan dengan kereta MRT, kereta ini lebih kecil karena ketika saya menyelonjorkan kaki sudah memakan separuh dari badan kereta. Jadi jika penumpang yang duduk di depan saya juga menyelonjorkan kaki maka akan menghalangi orang yang akan lewat di depan kami.Â
Petunjuk yang ada di kereta jelas, pengumuman pun dapat didengar dengan baik. Volumenya pas (tidak terlalu keras maupun pelan). Saat itu kereta dalam keadaan relatif sepi jadi pengumumannya jelas terdengar, saya tidak tahu jika keadaannya ramai dan penumpang saling 'mengobrol'. Kereta berjalan cukup cepat dan stasiun Harjamukti hanya tiga stasiun dari stasiun TMII.
Kita tidak hanya bisa melihat kendaraan yang lalu lalang di jalan tol Jagorawi, tetapi juga pemandangan hijau yang dilalui. Pemandangannya cukup menarik.
Satu hal lain yang juga menjadi perhatian saya adalah pengereman kereta cukup keras dan menghentak. Namun untuk saya ini bukan hal yang sangat mengganggu.
Setibanya di stasiun Harjamukti, setelah 'tap' kartu kita bisa melihat 'sinage' yang membantu kita ke arah tempat yang akan kita tuju. Jika bingung kita bisa bertanya kepada petugas yang dengan sigap akan membantu menunjukkan arah atau menjawab pertanyaan kita. Saya pun berjalan kaki menuju Cibubur Junction yang jaraknya tidak sampai satu kilometer dari stasiun.Â
Setelah puas melihat-lihat isi dari Cibubur junction, saya pun kembali ke stasiun untuk pulang. Ketika berjalan menuju stasiun Harjamukti, saya berpapasan dengan beberapa orang yang nampaknya juga baru saja turun dari LRT. Mereka kelihatan seperti orang-orang yang memang sengaja ingin mencoba LRT.Â
Saat tiba di platform ternyata kereta yang akan membawa saya sudah siap untuk berangkat, sekitar 2 menit lagi. Saya pun segera naik ke dalam kereta dan mencari duduk. Kali ini jumlah penumpangnya lebih ramai dibanding ketika saya berangkat dari TMII menuju Harjamukti. Tidak perlu menunggu lama kereta pun berangkat.
Sekitar 11-12 menit kemudian kereta tiba di stasiun TMII. Saya pun turun dan saat berjalan keluar stasiun, di depan saya berjalan seorang ibu dan anaknya yang juga baru turun dari kereta. Si Ibu merasa sangat senang karena telah mencoba LRT. Saya pun tersenyum mendengar celotehannya.
Semoga dengan adanya LRT ini masyarakat akan banyak yang meninggalkan mobil pribadinya dan beralih menggunakan LRT karena selain nyaman dapat juga mengurangi polusi serta kemacetan di Jakarta.
***
gmt/13/09/2023
sumber foto: dokumen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H