Kawasan bambu tersebut terkesan basah dan sejuk. Pengunjung yang berada di sana cukup banyak. Semakin siang, semakin banyak wisatawan yang mengunjungi termpat ini.
Oleh karena itu jika kita ingin mengambil foto tanpa ada orang lain di belakang kita, jadi agak susah. Sebaiknya memang datang pada pagi hari, pasti lebih nyaman!
Setelah puas mengagumi keindahan hutan bambu tersebut kami pun memutuskan untuk kembali karena hari sudah semakin siang dan jumlah pengunjung pun semakin banyak.
Kami berjalan kembali ke setasiun sambil mencari restoran untuk makan siang. Di dekat stasiun ternyata ada tempat makan di dalam gedung dan di luar. Saya memilih untuk makan di restoran yang ada di dalam gedung, sementara teman saya lebih memilih untuk makan di luar. Jadilah kami berpisah sejenak.
Saat saya masuk ke dalam gedung saya mendengar denting piano yang dimainkan oleh seorang laki-laki. Rupanya piano tersebut memang disediakan di sana dan siapa pun yang ingin memainkannya boleh memainkannya.
Sambil menunggu makanan yang saya pesan, saya mendengarkan alunan suara piano yang dimainkan oleh salah satu pengunjung restoran. Tidak lama menunggu, makanan yang saya pesan datang. Setelah selesai makan, saya pun keluar untuk menemui teman saya yang ada di luar.
Hari itu panas sekali dan ketika teman saya mengatakan ada chestnut ice cream, saya pun segera memesannya. Rasanya tidak begitu manis dan kita bisa merasakan chestnut-nya yang cukup kuat. Setelah itu kami sepakat untuk kembali ke hotel untuk beristirahat sejenak. Namun, ketika tiba di Kyoto station, kami melihat ada sebuah acara yang sedang digelar di lantai atas. Kami pun penasaran dan segera naik ke lantai atas.
Ternyata memang sedang ada acara. Ada suguhan nyanyian, tarian, dll. Kami menonton dari rooftop karena penasaran ingin tahu di sana ada apa. Dari rooftop kita bisa melihat pemandangan kota Kyoto, dan Kyoto Tower telihat dengan jelas. Setelah puas, kami kemudian kembali ke hotel.Â
Kami sempat tidur sebentar dan sekitar jam 4 sore kami pergi ke distrik Gion. Kami naik bus ke kawasan Gion. Saya penasaran dengan tempat ini karena foto-foto yang saya lihat sangat unik dan bagus. Namun, saat tiba di sana ternyata tidak sama seperti yang ada di foto. Memang di kiri kanan jalan terdapat 'tea houses' dan restoran yang masih tutup saat itu. Di setiap sudut jalan ada peringatan larangan untuk mengambil foto, tapi nampaknya para wisatawan tidak peduli (saya pun ikut mengambil foto walau agak ragu-ragu dan tidak mengambil banyak foto di tempat ini).