Matahari masih berada di peraduannya saat kami bangun. Setelah mandi, kami bersiap-siap untuk sarapan di hotel di Ruteng. Kami sudah merasa segar kembali setelah beristirahat di kota Ruteng semalam. Perjalanan panjang yang kami tempuh dari Ende ke Ruteng benar-benar membuat kami lelah. Â Hari ini kami akan melanjutkan perjalanan menuju Wae Rebo dan tentunya tidak akan melewatkan kesempatan mengunjungi Persawahan berbentuk jaring laba-laba yang ada di Cancar.Â
Sebenarnya kami bisa melakukan perjalanan ini sebelum kami ke Ende, namun karena pesawat kami tiba di Labuan Bajo pada siang hari, maka rencana perjalanan pun harus diubah. Satu lagi hal yang seharusnya kami lakukan adalah mulai perjalanan dari Ende dan mengakhirinya di Labuan Bajo ... atau malah sebaliknya. Kami salah perhitungan, tapi tak ada penyesalan karena kami sangat menikmati perjalanan ini. Walaupun  tektok dan melelahkan, tapi semuanya worth it.  Jadi, jika Anda ingin melakukan perjalanan darat di Flores, sebaiknya mulai dari Labuan Bajo ke Ende atau sebaliknya agar tidak harus bolak balik.
Sarapan sudah siap dihidangkan sejak jam tujuh pagi dan kami pun segera menyantap hidangan yang sudah disiapkan karena pemandu kami akan menjemput kami pada jam delapan pagi. Udara di Ruteng cukup dingin pagi itu. Selepas sarapan, kami memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar hotel dan menikmati sinar matahari yang menghangatkan tubuh. Ketika tubuh sudah terasa hangat, kami kembali ke hotel untuk bersiap-siap dan menunggu pemandu kami di lobby hotel.
Tepat jam delapan pagi, pemandu kami tiba. Kami pun segera berangkat menuju desa Cancar. Pemandangan yang disuguhkan di sepanjang jalan cukup memukau. Kami benar-benar menikmati pemandangan yang disuguhkan karena beberapa kali kami melewati tempat ini, hanya gelap yang kami dapatkan. Sekitar tiga puluh menit kemudian kami sudah sampai di area parkir di desa Cancar. Di sana saya disapa oleh seorang lelaki yang rupanya seorang sopir yang sehari sebelumnya saya jumpai di desa Bena. Â Rupanya dia berasal dari Cancar.
Setelah membayar tiket, kami pun mulai mendaki. Tidak sulit jalan yang harus dilalui. Akhirnya kami bisa melihat persawahan yang berbentuk jaring laba-laba dari ketinggian. Ada tiga lokasi untuk melihat persawahan tersebut. Saya pun menuju area yang lebih lapang dan dari situ kita bisa melihat dengan jelas baik persawahannya maupun bukit-bukit yang ada di bagian lain. Dari ketinggian sawah-persawahan ini memang terlihat seperti sarang laba-laba. Hmmm cantik. Indonesia memang negeri yang elok. Banyak hal menarik yang bisa kita dapatkan di negeri ini ... apakah itu keindahan alam atau keunikan budayanya.
Saat berada di lokasi yang luas, saya melihat ada seorang bapak yang sedang mencari kayu bakar untuk digunakan di rumahnya. Saya sempatkan diri untuk berbincang dengannya sambil menunggu teman dan pemandu kami tiba di tempat. Saya pun mengabadikan momen tersebut.Â
sumber foto: milik pribadi (dokpri)
