Tahun 2019, sebulan setelah tahun ajaran baru mulai, teman sekantor mengabarkan bahwa Garuda Indonesia menawarkan tiket murah untuk pergi ke Korea. Saya sebetulnya tidak tertarik untuk pergi ke sana, tapi harga tiket itu sangat menggiurkan. Akhirnya beberapa hari sebelum promo tersebut berakhir, saya pun membeli tiket untuk pergi ke Korea Selatan pada  pertengahan bulan Juni saat kami sudah libur sekolah.
Terus terang, kami tidak memiliki kesukaan yang sama apalagi teman saya tersebut pergi dengan anaknya yang notabene masih ABG dan penggemar berat drakor dan K-Pop. Saya??? Saya tahu lah beberapa drakor dan sempat menontonya. Saya juga mengenal beberapa lagu Korea karena memang banyak murid saya berasal dari sana. Tapi saya bukan penggemar mereka. Jadi dalam hal ini tentu saja kami (teman saya dan anaknya berbeda kesukaan dengan saya).
Sebulan sebelum keberangkatan kami, kami memesan hotel. Hotel yang kami pilih terletak tidak jauh dari Myeongdong dan stasiun underground di sana. Visa juga kami urus dan pengurusannya cukup mudah.Kami juga memesan modem untuk dipakai di sana dan beberapa perjalanan di Korea kami pesan juga dari Indonesia. Karena kesukaan kami berbeda, jadi ada beberapa tempat yang kami kunjungi secara terpisah.
Hari H pun tiba. Kami terbang malam hari. Pesawat yang kami tumpangi relatif kosong, jadi saya bisa bebas tidur layaknya tidur di tempat tidur sendiri. Pagi hari kami tiba di Incheon dan kami langsung mengambil modem yang sudah kami pesan dan mencari kereta yang akan membawa kami di Seoul. Pemandangan menuju Seoul cukup menarik. Kami juga menyempatkan untuk menelepon mantan murid kami yang kebetulan juga sedang pulang ke Korea dari Amerika. Janji untuk bertemu pun kami buat.
Tiba di Seoul kami langsung menuju hotel, namun belum bisa check-in karena waktu check-in adalah jam 2 siang. Jadi setelah menitipkan koper, kami berjalan-jalan di kawasan Myeongdong untuk mencari makan dan sekedar cuci mata. Jam 2 siang kami kembali ke hotel untuk check-in lalu mandi dan beristirahat barang sejenak sebelum bertemu dengan mantan murid kami pada sore hari. Kamar hotel saya cukup kecil karena memang hotel yang kami tempati adalah hotel yang relatif murah, tapi cukup nyaman.
Sore hari pun tiba, mantan murid kami pun tiba di penginapan kami. Kami pun segera turun ke stasiun MRT dan naik MRT menuju ke istana Deoksugung. Kompleks istana tersebut cukup besar dan saya begitu mengagumi arsitektur istana tersebut. Kayu-kayunya begitu kokoh. Gelondong-gelondong kayu menghiasi plafond bangunan tersebut. Sore itu cukup banyak wisatawan yang pergi ke sana, sebagian mengenakan pakaian tradisional Korea.
Kami makan makanan tradisional Korea, rasanya lumayan dan tidak istimewa, tapi obrolan kami yang membuat pertemuan ini menjadi spesial. Setelahh makan, kami kembali ke penginapan dengan mengendarai bus kota. Hari itu cukup melelahkan namun menyenangkan. Saatnya beristirahat karena esok hari kegiatan lain sudah menanti.
Gmt/01/04/2021
sumber foto: milik pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H