Mendung menggantung di Telok Melano, tapi tak mengurungkan niat kami untuk mengunjungi pos perlintasan antara Indonesia dan Malaysia ini. Kami menyusuri jalan trans borneo di Sarawak yang bermula dari titik 0 di kawasan pantai Teluk Melano untuk menuju Pos Kawalan Sempadan Teluk Melano, Malaysia. Lokasi pos ini tidak terlalu jauh dari pantai Teluk Melano.Â
Jalan menuju pos tersebut cukup mulus, walaupun terbilang kecil hanya dapat dilalui oleh satu mobil. Kondisi ini kontras dengan jalan trans Borneo yang lebar. Pos Kawalan Sempadan Telok Melano ini cukup sederhana.Â
Tidak ada bangunan batu layaknya ICQS Biawak maupun Tebedu, namun terdapat layanan yang cukup lengkap seperti imigrasi, bea cukai, dan karantina. Pada saat kami berkunjung, perlintasan Telok Melano ini ditutup semenjak pandemi dan belum dibuka hingga saat ini. Beberapa tentara Malaysia berjaga di lokasi ini.
Di sisi Indonesia terdapat Pos Lintas Batas (PLB) Camar Wulan merupakan salah PLB tradisional yang ada di Kalimantan Barat. PLB Camar Wulan terletak di Desa Temajuk - Kecamatan Paloh-Kabupaten Sambas.
Jarak tempuh Desa Temajuk dengan Ibu Kota Kecamatan sejauh 50 km. Jarak dengan Ibu Kota Kabupaten Sambas sejauh 120 km. Jarak antara Ibu Kota Provinsi sejauh 232 km.Â
Walaupun tidak sempat berkunjung ke sisi Indonesia di Camar Wulan, dari sisi Malaysia kami dapat melihat jalan tanah yang menghubungkan Indonesia dan Malaysia dan gerbang Selamat Datang di Indonesia.Â
Sedikit kontras , karena di sisi Malaysia jalan beraspal mulus dan terdapat pagar yang di gembok beserta penjagaan dari tentara. Sedangkan di sisi Camar Wulan, kami hanya melihat jalan tanah yang kanan kirinya merupakan belukar. Terkadang kami melihat warga sekitar melintas dengan sepeda motor membawa hasil buminya.
Sebelum Covid-19 PLB Temajuk sering dilewati masyarakat Malaysia untuk pergi liburan di pantai-pantai yang terletak di Desa Temajuk. Terhitung cukup banyak wisatawan dari Malaysia dapat memenuhi pantai dan homestay yang ada di Temajuk.
Selama ini, para wisatawan Malaysia yang datang ke Temajuk tidak perlu melewati proses pemeriksaan yang paspor. Cukup dengan meninggalkan identitas dan kendaraan di Pos Kawalan Sepadan, Malaysia.Â
Setelah itu, untuk menuju ke Desa Temajuk, mereka hanya perlu menggunakan kendaraan yang disediakan oleh warga setempat. Berlaku juga sebaliknya bagi warga Indonesia yang ingin ke Kampong Telok Melano, Malaysia.
Hal tersebut terjadi karena status Pos Lintas Batas yang masih tradisional jadi tidak perlu menggunakan paspor cukup dengan kartu identitas saja.
Dengan tutupnya perbatasan Indonesia-Malaysia di Camar Wulan dan Telok Melano sendiri menandakan bahwa perlintasan secara resmi antar negara tidak dapat dilakukan.Â
Padahal, potensi kedua wisata sangat menjanjikan. Telok Melano mempunya objek wisata pantai Telok Melano dan Camar Wulan mempunyai objek wisata Pantai Temajok dengan segala fasilitas pendukungnya. Bahkan, sebelum pandemi banyak wisatawan Malaysia yang berkunjung ke sini.Â
Sehingga, menurut kami ada baiknya perlintasan kedua negara ini kembali dibuka. Sehingga, hubungan timbal balik antara Camar Wulan dan Telok Melano bisa terjalin kembali antar warga serumpun ini. Jangan jadikan perlintasan Camar Wulan dan Telok Melano laksana kasih tak sampai, di mana kedua belah pihak yang dahulu dekat kini terpisah hanya karena adanya batas negara.
Penulis:
Gilang M. Pangastoo & M. Rezazul Azmi
Program Studi Magister Ilmu Ekonomi
Universitas Tanjungpura, Pontianak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H