Mohon tunggu...
GM Pangastomo
GM Pangastomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pascasarjana

Prodi Magister Ilmu Ekonomi Universitas Tanjungpura

Selanjutnya

Tutup

Trip

Perbatasan Jagoi Babang-Serikin, Bagai Cinta Bertepuk Sebelah Tangan?

17 November 2023   21:49 Diperbarui: 19 November 2023   16:14 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Perbatasan Lama (dok. pribadi)

Pasar Akhir Pekan Serikin menjadi daya tarik tidak hanya wisatawan lokal Serawak, namun juga wisatawan manca negara termasuk dari Indonesia. Pasar yang diadakan hanya di akhir pekan yaitu Sabtu dan Minggu ini mulai beroperasi pada tahun 1992 dan masuk ke dalam salah satu tujuan wisata Sarawak. Uniknya, hampir 90 persen pedagang di pasar ini berasal dari Kalimantan Barat, Indonesia. Sebaliknya, pembeli mayoritas berasal dari Sarawak maupun wisatawan yang sedang berkunjung hal ini terjadi karena mudahnya akses ke Serikin dari Kuching maupun wilayah lain di Sarawak.

Untuk mencapai Pasar Serikin ini, penulis memilih memutar masuk dari PLBN Aruk ke ICQS Biawak karena akses yang lebih bagus. PLBN Aruk dan ICQS Biawak dapat dilalui dengan mobil. Dari Biawak ke Pasar Serikin hanya berjarak kurang lebih 100km dengan waktu tempuh satu setengah jam. Opsi yang lebih pendek sebenarnya melalui PLBN Jagoi Babang namun ketiadaan kendaraan roda empat yang dapat melintas hingga pasar serikin menjadikan kami untuk memilih rute pertama.

Beberapa pedagang Pasar yang kami temui kebetulan merupakan Warga Negara Indonesia, menempuh beberapa rute yang berbeda, antara lain: rute pertama melalui PLBN Jagoi Babang dan melintas di Serikin dengan menggunakan ojek, waktu tempuh lebih cepat namun harus membayar RM 20 (sekitar Rp 66.000) sekali jalan per orang. Dapat dibayangkan, berapa uang yang harus dikeluarkan pedagang tersebut jiak setiap minggu harus pulang pergi selama akhir pekan! Rata-rata pedagang yang berjualan merupakan pedagang yang tinggal di sekitar Jagoi Babang dan barang yang diperdagangkan berupa hasil kebun seperti buah-buahan dan sayuran. Rute kedua adalah melalui PLBN Entikong-ICQS Tebedu, pedagang yang kami temui berasal dari Kota Pontianak dan membawa kendaraan sendiri. 

Pedagang tersebut mengungkapkan bahwa lebih menguntungkan jika menjual barang dagangannya di Pasar Serikin. Untuk produk seperti berupa baju, pakaian, topi, dan jaket yang berasal dari Bandung ini tidak banyak saingannya di pasar ini. Pedagang ini sudah 20 tahun berjualan di pasar Serikin dan mengatakan bahwa membawa kendaraan sendiri lebih murah, walaupun harus membayar Bea Masuk di Malaysia namun besaran biaya tersebut dapat ditutupi oleh keuntungan berjualan di pasar ini.

Pasar Akhir Pekan Serikin telah menjadi ikon wisata Desa Serikin, bahkan salah satu daya tarik wisata Sarawak. Walaupun mayoritas penjual adalah pedagang Indonesia namun pasar yang tersedia dan menguntungkan ada di negeri jiran, Malaysia. Sehingga dengan munculnya permintaan ini, pasar rakyat ini menjadi daya tarik tersendiri dan icon  desa ini. Menurut kami, salah satu penyebab ramainya pasar ini adalah akses jaringan jalan yang baik sehingga mudah menarik pengunjung untuk datang dan promosi wisata yang gencar dilakukan oleh Sarawak. 

Dengan tersedianya pasar yang menjanjikan, maka akan menarik pedangan untuk datang terutama dari Indonesia. Hal yang mungkin baru dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan pembangunan PLBN dan akses jalan yang baik ke perbatasan. Namun, apakah ini menjadi salah satu penyebab kenapa Malaysia seolah enggan membangun Pos Perbatasan yang layak di Serikin? Apakah terdapat kekhawatiran akan berpindahnya pasar dari Serikin ke Jagoi Babang apabila akses antara keduanya semakin mudah?

Pembangunan ICQS Serikin sebenarnya hanya tinggal menunggu waktu, karena pemerintah Malaysia sudah merencanakan untuk membangun ICQS Serikin. Namun, seiring dengan selesainya pembangunan PLBN Jagoi Babang pada akhir tahun 2023 ini, operasional PLBN Jagoi Babang belum akan optimal selama dari sisi Malaysia di Serikin belum memberikan fasilitas yang sama. Yang jelas, untuk saat ini cinta Jagoi Babang dengan Serikin seolah masih bertepuk sebelah tangan.

Penulis : M. Rezazul A, Suryadi, Dariyus B, Bunga, GM. Pangastomo

Mahasiswa, Program Studi Magister Ilmu Ekonomi, Universitas Tanjungpura

Referensi

https://bppd.kalbarprov.go.id/assets/upload/plbn/Pos%20Lintas%20Batas%20Negara%20Jagoi%20Babang.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun