"Tadaaa!!" serunya setelah membuka bungkusan itu. "Ini coklat kesukaanku!"
Tebakanku benar.
"Kenapa manyun begitu, Josh? Kamu kan nggak suka coklat!" kata Keira.
"Iya. Aku nggak suka. Kamu makan aja sendiri," jawabku.
"Ih, kok ketus gitu, sih?" protesnya.
Aku tak menggubris perkataannya. Ini sudah yang keberapa kalinya Keira mendapatkan barang dari cowok-cowok. Itu membuatku kesal.
"Hmmm.... Jadi cowok yang ngasih kamu coklat ini nembak kamu?" tanyaku.
"Iyeppsss!" jawabnya.
"Trus kamu mau jadian sama cowok itu?" tanyaku lagi. Aku berharap dia menjawab tidak.
"Iyeppsss!" tegas Keira.
What?? Keira jadian sama seorang cowok? Cowok manakah itu?? Darahku serasa mendidih. Selama ini, Keira selalu curhat padaku tentang teman-temannya, gurunya, keluarganya, termasuk tentang cowok-cowok yang berbaris rapi mengantri untuk menjadi pacarnya. Tak pernah sekalipun ia menyebutkan bahwa ia menyukai salah satu dari mereka. Tapi... kenapa tiba-tiba ia mau jadian dengan seorang cowok?? Why??