Kemarin adalah hari Kamis. Malamnya adalah malam Jumat Kliwon. Pada malam kemarin, aku bermimpi aneh. Aku mimpi digigit ular. Ada ular menggigit jari tangan kananku. Ularnya sangat besar. Namun anehnya aku tidak merasa sakit. Jadi kupikir, ya iyalah! Kan mimpi!
Pagi hari setelah mimpi itu aku jadi tidak bisa berkonsentrasi. Aku memikirkan apa artinya mimpi tersebut. Lalu, aku mengambil ponselku supaya aku bisa bertanya pada Eyang Google. Aku mengetik sebuah kalimat di kotak pencarian. "Apa arti mimpi digigit ular?" tulisku.
Di ponselku muncul beberapa jawaban. Eyang Google memang sangat pintar. Aku memilih jawaban nomor satu yang letaknya paling atas. Di sana tertulis arti mimpi digigit ular adalah pertanda akan datangnya jodoh. Aku langsung merasa senang.
Aku yang sudah menjomblo sekian purnama ini akhirnya akan bertemu dengan seseorang yang cinta padaku. Uwuwuwuw! Hatiku langsung berbunga-bunga. Siapakah gerangan manusia yang beruntung tersebut?
Pikiranku mulai melayang-layang terbang ke Planet Saturnus. Jauh sekali, kan? Ya, aku menerka-nerka siapakah yang bakal menjadi jodohku. Apakah si Anu yang sering mengirim chat? Apakah si Inu yang selalu ada saat aku membutuhkan bantuan? Apakah si Onu yang agak cuek tapi selalu memberikan jempol di setiap postinganku di medsos? Apakah si Una, Ano, Enu, Ona, Ini, Itu, ..... Wah, banyaknya! Kepalaku pusing!
Mataku kembali menatap layar ponselku. Fokusku kembali ke artikel yang ditunjukkan oleh Eyang Google. Kugeser layar ke atas. Ada poin berikutnya mengenai arti dari mimpi digigit ular. "Pertanda cobaan akan datang!" Begitulah bunyi tulisan yang terpampang di hadapanku. Ish!
Karena penasaran, aku menggeser kembali layar ponselku untuk mencari arti lainnya. "Kesehatan yang buruk!" begitu bunyi artikel selanjutnya. Astaga! Aku nggak sakit, kok! Lalu, aku kembali mengetuk layar ponselku. "Pertanda buruk!" kata artikel lainnya.Â
Tidak mungkin! Aku nggak percaya kata artikel-artikel tersebut! Semua bohong! Aku tidak suka artikel yang isinya menakut-nakutiku itu. Yang paling benar adalah aku akan segera bertemu jodohku! Iya, begitu yang benar!! Lihat saja nanti!
Tiba-tiba.... "HEY!" sebuah teguran mampir di telingaku. Aku menoleh. Nampak wajah sangar bosku. Matanya melotot hingga membuat bola matanya seakan-akan keluar dari tempatnya.Â
"Eh, iya bos?" kataku.
"INI WAKTUNYA KERJA! BUKAN WAKTU BERMAIN! KALAU MAU MAIN, PERGI SAJA SANA KE TAMAN BERMAIN!!" bentaknya.