Mohon tunggu...
Grant Gloria Kesuma
Grant Gloria Kesuma Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Mari menulis!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apel dan Upil

4 Oktober 2018   21:24 Diperbarui: 4 Oktober 2018   21:26 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trending topic dua hari ini adalah tentang si ibu oplas jadi berita hoax dan sebagainya. Tapi bagi saya, yang menjadi hot topic adalah tentang apel dan upil. Pasti banyak yang bertanya: "Kok bisa?"

Sebelum saya jawab, saya mau nanya dulu... Apa bedanya apel dan upil?

Jawaban yang mungkin dijawab:

1. Ya bedalah. Dari segi bentuk sudah pasti beda. >> bukan ini jawabannya.

2. Beda hurufnya. >> ini juga bukan jawabannya.

Jawabannya adalah 'apel letaknya di atas meja sedangkan upil letaknya di bawah meja.'

Ayo ngaku yang suka ngupil trus upilnya ditempel di bawah meja... Cukup tunjuk kaki saja ya.  

Nah... Jadi saya mau bahas apel dan upil ini gara-gara menemukan anak yang ngupil di tiap kelas yang saya kunjungi. Masuk kelas A, ada anak ngupil. Masuk kelas B, ada anak ngupil. Masuk pula di kelas C dan D, eh lagi-lagi ada juga anak yang ngupil. 

Kelas yang saya datangi ini kelasnya anak-anak usia 3 sampai 5 tahun. Namanya juga anak-anak.... Rasa ingin tahunya besar. Tapi, apa memang mereka ngupil karena ingin tahu ada apa di dalam hidungnya? Nggak juga. Ada beberapa sebab:

1. Memang karena rasa ingin tahunya besar. Ada apa di dalam hidung? Kok ada benda aneh yang kenyal-kenyal dengan bentuk berbeda? Mari menggali lebih dalam lagi.

2. Dalam lubang hidungnya gatal.

3. Bosan. Nggak ada kerjaan. Suntuk dengan kegiatan yang itu-itu saja dan nggak menarik. 

4. Iseng.

Apapun alasannya, berbahaya jika mereka ngupil lalu setelah itu makan apel! Eh, sebenarnya bukan cuma apel saja. Semua makanan. Bayangkan apa yang terjadi setelah ngupil lalu anak-anak ini memegang makanan. Lalu makanannya dimakan. Makanan masuk ke perut. Bisa juga mereka memegang makanan, lalu sudah. Cuma pegang saja. Atau, makanannya diberikan ke Anda. Duh! Nggak sehat banget kalau sampai dimakan. Dan bisa bikin sakit perut. 

Terus setelah ngupil, mereka makan apel, dan dilanjutkan dengan salaman dengan orang lainnya, bisa dengan guru, teman, ayah, bunda, kakek, nenek, om, tante. Bayangkan berapa banyak virus upil yang menyebar ke mana-mana. Ugh! Rasanya gimana gitu...  

Kalau nggak tahu mereka habis ngupil mungkin ya biasa saja kali ya... Namanya juga nggak tahu. Tapi kalau tahu? Hiii... Nak, nak... Mbok ya cuci tangan dulu sebelum salaman dan sebelum makan. Biar bersih tangannya. Biar kumannya nggak menyebar ke mana-mana.

Intinya... Kita sebagai orangtua, juga sebagai orang dewasa, mari mengajak anak-anak untuk cuci tangan sebelum makan dan sesudah ngupil. Oh, ya... Buat diri kita sendiri juga... Cuci tangan sebelum makan apel dan sesudah ngupil. Oke sip?

Salam kompal! 

kompal-20180806-204448-5bb62269c112fe132904b1b2.jpg
kompal-20180806-204448-5bb62269c112fe132904b1b2.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun