Mohon tunggu...
Grant Gloria
Grant Gloria Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis untuk berbagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

6 Alasan Kenapa Tes Sidik Jari Perlu Diikuti oleh Anak

16 November 2017   21:45 Diperbarui: 17 November 2017   06:16 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda pernah mendengar tentang tes sidik jari? Jika pengambilan sidik jari untuk membuat KTP, SIM, atau Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian tentunya Anda pasti sudah tahu, kan. Nah, sidik jari yang kita miliki itu ternyata bisa menggambarkan siapa diri kita. 

Sidik jari setiap individu tentunya berbeda dengan individu lainnya. Sidik jari ini juga merupakan sebuah ciri khas dari individu tersebut. Jika ada pesawat yang jatuh, korbannya bisa diidentifikasi melalui sidik jarinya. Lalu untuk kasus kejahatan, polisi juga bisa mencari pelaku kejahatan melalui sidik jari yang menempel di barang bukti.

Tes sidik jari ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu. Hanya saja tidak seheboh saat ini. Saat ini beberapa sekolah, khususnya Sekolah Menengah Atas mengadakan tes sidik jari untuk siswa-siswi yang akan lulus sekolah. Tidak hanya Sekolah Menengah Atas, Bimbingan Belajar dan sekolah Taman Kanak-kanak pun juga mendakan tes sidik jari. Lalu, kenapa tes sidik jari perlu diikuti oleh anak? Berikut ini 6 alasan utama yang penulis rangkum dari Tes Sidik Jari oleh Mr. Gun dari Optima Life:

1. Mengetahui kepribadian atau watak dasar atau karakter.

Sidik jari bisa menggambarkan kepribadian manusia. Misalnya: apakah seseorang itu wataknya keras, atau apakah ia mempunyai sifat penurut, atau apakah seseorang itu bisa diajak kerja sama, dan lain-lain. Dari sini orangtua bisa mengetahui bagaimana cara menghadapi anaknya. Anak sendiri juga jadi tahu sifat baik dan buruknya. Dengan mengetahui apa saja sifat buruk kita, kita bisa tahu bagaimana mencegah sifat tersebut muncul. Untuk sifat baik, tentunya kita akan mempertahankannya.

2. Mengetahui gaya belajar.

Ada tiga macam cara belajar, yaitu Kinestetik, Auditory, dan Visual. Dengan tes sidik jari, kita bisa mengetahui gaya belajar kita. Misalnya jika gaya belajar kita Auditory, artinya kita lebih cepat menyerap pelajaran melalui suara. Untuk yang Visual, artinya kita belajar dengan metode gambar-gambar, diagram, dengan membaca. Dengan mengetahui gaya belajar ini, orangtua tentunya bisa lebih mudah membantu anaknya untuk belajar. Si anak sendiri, jika sudah tahu gaya belajarnya, ia tidak akan kesulitan lagi saat akan belajar untuk mengikuti ujian. Tentunya anak akan belajar lebih maksimal. Nilai di sekolah pun tentunya akan lebih baik.

3.  Mengetahui jurusan apa yang cocok.

Ini sebagai acuan apakah si anak tersebut cocok masuk jurusan IPA, IPS, atau Kejuruan. Jika sudah diketahui sejak dini, tentunya saat si anak sudah memasuki sekolah menengah atas, ia tidak akan kesulitan lagi menentukan jurusannya.

4. Mengetahui bakat terpendam yang dimiliki.

Ada 10 bakat dasar dari setiap individu. Dengan tes sidik jari, bisa diketahui mana bakat dominan si anak. Misalnya, apakah ia berbakat di bidang musik, atau apakah ia berbakat di bidang logika, bidang bahasa, dan lain sebagainya. Jika sudah mengetahui bakat yang dimiliki anak, orangtua lebih mudah mengarahkan si anak untuk mengikuti kursus apa yang cocok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun