Mohon tunggu...
Glorya Rebecca
Glorya Rebecca Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa kesmas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suara Anak Rusun 24 Ilir: Kesehatan Reproduksi bagi Kekuatan Generasi Muda

22 April 2024   10:12 Diperbarui: 22 April 2024   10:14 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Oleh: Anggun Restu Wulandari, Beka Purnama, Dinanty Satahi, Glorya Rebecca, dan Novliza Rizkia Putri (Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya)"

 

Kesehatan reproduksi menurut WHO (World Health Organization) adalah keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, serta prosesnya. Pendidikan kesehatan reproduksi adalah proses pembelajaran yang berfokus pada penyampaian informasi, pemahaman dan penanaman nilai serta melatih keterampilan terkait cara merawat kebersihan organ reproduksi, perilaku seksual pranikah hingga kehamilan, serta masalah reproduksi. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesehatan reproduksi adalah sangat krusial dan perlu diperhatikan. Untuk itulah, kesehatan reproduksi dijadikan sebagai topik utama Pada kegiatan "English Camp" di Rusunawa Kelurahan 24 Ilir Palembang oleh mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengalaman berharga pada anak-anak dan remaja terkait kesehatan reproduksi serta lingkungan.

Dalam mewujudkan tujuan acara, beberapa mahasiswa melaksanakan mini ice breaking yang menyenangkan untuk membantu anak-anak lebih memahami tentang bagaimana pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Hal ini sangatlah bermanfaat dikarenakan edukasi kesehatan reproduksi sendiri begitu esensial bagi anak-anak terutama remaja.

"Dari kegiatan ini, Akilah sudah tau area yang nggak boleh dipegang seperti paha terus yang boleh itu, rambut, tangan dan kaki". Ujar Akilah, salah satu anak Rusun 24 Ilir, Sabtu, (2/3/2024).

Narasi tersebut dapat menggambarkan bahwa pengetahuan dan pemahaman mengenai kesehatan reproduksi sangat penting untuk membentuk kekuatan generasi muda.

Pentingnya Pendidikan Seksual dalam Membentuk Kekuatan Generasi Muda

Anak-Anak Rusun 24 Ilir Belajar Tentang Bagian Tubuh Dapat Disentuh dan Tidak Dapat Disentuh (Sumber: Dokumentasi pribadi).
Anak-Anak Rusun 24 Ilir Belajar Tentang Bagian Tubuh Dapat Disentuh dan Tidak Dapat Disentuh (Sumber: Dokumentasi pribadi).

Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi adalah basis krusial yang mesti dikuasai bagi para anak-anak, terkhususnya remaja. Proses peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan atau disebut juga dengan pubertas ditandai oleh masa remaja. Meskipun secara fisik para remaja telah mencapai kematangan reproduksi, tetapi secara emosional, sosial, dan ekonomi, mereka belum tentu siap untuk menempuh tanggung jawab orang dewasa seperti membesarkan anak ataupun membentuk sebuah keluarga.

Untuk itu, pemahaman yang mendalam mengenai kesehatan reproduksi sangatlah esensial bagi remaja agar mereka memiliki kemungkinan yang lebih rendah dalam menghadapi kehamilan pada usia yang masih sangat muda nantinya. Remaja yang merupakan generasi muda diwajibkan untuk mempunyai kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan reproduksi. Kesadaran ini tentunya dapat dibentuk melalui pemberian edukasi kesehatan reproduksi, misalnya mengajarkan bagian tubuh apa saja yang dapat disentuh dan tidak dapat disentuh bagi anak-anak. Langkah kecil tersebut sangat bermakna bagi generasi muda seperti mereka untuk lebih dekat dalam pemahaman mengenai pendidikan seksual.

Tantangan dan Solusi Sebagai Akses Kesehatan Reproduksi bagi Anak Rusun 24 Ilir

 

Anak-Anak Rusun 24 Ilir Bernyanyi lagu Sentuhan Boleh dan Tidak Boleh (Sumber: Dokumentasi pribadi).
Anak-Anak Rusun 24 Ilir Bernyanyi lagu Sentuhan Boleh dan Tidak Boleh (Sumber: Dokumentasi pribadi).

Tantangan kesehatan reproduksi yang tinggal di Rusun 24 Ilir Palembang salah satu nya yaitu kurangnya  edukasi mengenai masalah kesehatan reproduksi di bidang Pendidikan. Hal ini akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan reproduksi, termasuk penyebaran penyakit menular seksual, kehamilan tidak direncanakan, serta kurangnya pemahaman tentang perawatan kesehatan reproduksi.

Salah satu kegiatan yang menjadi solusi untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi anak di rusun 24 ilir yaitu kegiatan English Camp Kampung Pandai yang dilaksanakan oleh ibu Najmah, S.KM., M.PH., PHD dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya dengan didukung oleh tokoh masyarakat. Kegiatan tersebut tidak hanya membahas mengenai kesehatan reproduksi tetapi banyak pembelajaran lainnya yang diberikan kepada anak-anak dan dikemas melalui lagu-lagu yang mudah diingat sehingga anak-anak dapat lebih mudah dan cepat memahami materi apa yang akan disampaikan. Salah satunya lagu "Sentuhan Boleh dan Tidak Boleh" melalui lagu tersebut anak-anak dapat mengetahui bagian mana saja yang tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain, serta tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk menjaga diri agar tetap aman dari hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk kegiatan selanjutnya bisa dilakukan juga edukasi kepada orang tua anak mengenai pengetahuan kesehatan reproduksi.

Mendorong Kesadaran dan Kesehatan Reproduksi di Komunitas Rusun 24 Ilir

Antusias Anak-Anak Rusun 24 Ilir Pada Acara English Camp 2024 (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Antusias Anak-Anak Rusun 24 Ilir Pada Acara English Camp 2024 (Sumber: Dokumentasi pribadi)

  Langkah pertama dalam mendorong kesadaran dan kesehatan reproduksi di Komunitas Rusun 24 ilir dapat dilakukan dengan membangun kepercayaan kepada warga rusun 24 ilir, terutama anak-anak, melalui pendekatan yang bersifat inklusif dan berkelanjutan dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mendorong kesadaran dan kesehatan reproduksi antara lain dengan melakukan edukasi terkait kesehatan reproduksi kepada anak-anak rusun 24 ilir dengan bahasa yang mudah dipahami dan metode yang menarik, mengadakan kegiatan interaktif seperti permainan, kuis, atau sesi tanya jawab untuk membuat edukasi lebih menarik. Melibatkan anak-anak dalam diskusi sehingga mereka merasa nyaman bertanya dan belajar.

   Dukungan dari orang tua sangat penting dalam mendorong kesadaran dan kesehatan reproduksi di Rusun 24 Ilir. Sesi penyuluhan kepada orang tua perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang kesehatan reproduksi, sehingga mereka dapat mendukung dan melanjutkan pendidikan kesehatan reproduksi kepada anak di rumah. Orang tua dapat memperkenalkan istilah terkait reproduksi sejak dini, mengajarkan kebersihan organ intim, memahami kepemilikan tubuh, dan mengenalkan kesehatan reproduksi serta cara mencegah penyakit. Dengan pendekatan yang ramah anak dan melibatkan semua pemangku kepentingan, anak-anak di Rusun 24 Ilir akan lebih mudah memahami dan mengadopsi praktik kesehatan reproduksi yang sehat.

"Materi hari ini bagus banget Kak, karena Naia bisa lebih mengerti pendidikan tentang reproduksi itu harus dipelajari sejak dini" Ujar Naia, salah satu anak Rusun 24 Ilir, Sabtu (2/3/2024).

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun