Bendera dikibarkan, tipu muslihat dimainkan. Banyak hal dilakukan untuk organisasi-organisasi ekstrimis di Indonesia. Dengan iming-iming mendapatkan suatu hal yang sangat "waaah" di mata korbannya. Yups, berhati-hatilah kalian para mahasiswa baru yang masih polos, tentu kalian adalah korban yang paling ideal untuk dimangsa oleh predator-predator ekstrimis.
Demi mendapatkan antusiasme dari mahasiswa baru yang polos, mereka memancing kalian untuk menerkam kalian untuk masuk menjadi bagian dari mereka. Mereka sangat ciamik dalam memainkan tipu muslihat. Memasang testimonial-testimonial palsu misalnya, menggunakan foto jajaran petinggi-petinggi kampus, mencomot foto salah satu pimpinan di kampus misalnya.
Proses seperti itu dilakukan untuk menjerumuskan mahasiswa baru sebagai pintu masuk, lalu bagaimana kemudian untuk proses selanjutnya? Akankah Kembali ke jalan yang benar, atau akankah tetap seperti itu? Ah ini hanya perasaan saja, eits tunggu dulu. Letak permasalahannya bukan disana, tapi hal itu telah dilakukan tiap tahun untuk menyambut mahasiswa baru.
Cukup bayangkan saja, jika pintu awal masuk seperti itu. Lalu bagaimana 5 tahun kedepan bangsa ini kedepan jika mahasiswanya sebagai penggerak perubahan di masyarakat tidak dapat diandalkan. Miris, seperti koruptor teriak koruptor!
Mari hidup cerdas dan waras wahai mahasiswa baru! Kita harus kritis menyikapi apapun hal yang ada di sekeliling kalian. Mari merenungkan, cukup dibayangkan saja semoga hal-hal buruk tidak terjadi di Indonesia. Semoga hal-hal baik selalu menyertai bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H