Mohon tunggu...
Gloria Tarigan
Gloria Tarigan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa Universitas Negeri Medan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Para "Juri-juri Duniawi"

23 September 2023   17:35 Diperbarui: 23 September 2023   17:43 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Hidup bukanlah sebuah perlombaan,dimana tujuan utama kamu adalah menjadi seorang pemenang. Jika kamu mengganggap bahwa hidup adalah sebuah perlombaan,maka kamu adalah seorang peserta dan membiarkan orang lain sebagai juri,bukan?? , kamu akan terus memikirkan isi penilaian juri tentang apa yang sudah kamu tampilkan,dan berusaha terus menurus untuk mencapai penilaian terbaik menurut juri.

    Ketika kamu gagal meraih kemenangan dalam lomba tersebut,akan sangat banyak omongan-omongan yang masuk ketelinga kamu,bahkan bukan hanya dari juri dalam perlombaan saja,namun dari para “ Juri-juri Duniawi”.

    Kamu tahu lagu berjudul “Berisik” yang dinyanyikan oleh Dere? Sedikit penggalan liriknya,

        Oh, manusia berisik
        Bermulut satu dan bicaranya lantang
        Lidah tertutup gigi, tapi bagai terpampang

        Oh, manusia berisik
        Berakal budi, tapi terkadang lupa
        Kalau hidup di dunia hanya bertamu saja

        Bicaralah secukupnya
        Tak semua harus terucap

   Yaaa,lagu tersebut sangat cocok menggambarkan para “Juri-juri Duniawi”. Mereka akan sangat amat mudah memberikan penilaian-penilaian terhadap penampilan mu. Bahkan tak jarang pula ada juri yang menilai,walau ia sedang menutup mata saat menyaksikan penampilanmu.

   Banyak peserta yang akan terpuruk mendengar omongan-omongan dari para juri. Mentalnya akan down,pikirannya akan bercabang,dan menganggap bahwa dirinya bukanlah orang yang layak untuk menang,melainkan seorang yang layak untuk gagal.

   Sampai kapan kamu akan merasakan itu? Sampai kapan kamu menganggap bahwa hidup ini adalah sebuah perlombaan? Apakah kamu akan bahagia dengan pemikiran seperti itu? Jangan biarkan hidup mu dinilai oleh para “Juri-juri Duniawi” , berhenti menganggap hidup adalah sebuah perlombaan.

   Ingat kata-kata ini,

      "Jangan pernah membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain,sebab tidak semua bunga akan mekar bersamaan,bahkan  bulan dan matahari akan sama-sama bersinar,namun diwaktu yang berdeda."

            Bersihkan pemikiranmu bahwa hidup adalah sebuah perlombaan. Jalani dan syukuri apa yang sudah kamu dapat dan kamu raih. Tidak apa-apa gagal,dan teruslah berjalan tanpa mendengar penilaian dari para “Juri-juri Duniawi”,sebab yang mengerti dirimu adalah kamu sendiri,bukan mereka.

Maaf,saya bukanlah orang yang ahli dalam merangkai kata-kata..namun saya berharap tulisan ini dapat dimengerti dan dapat merubah mindset teman-teman yaaa,Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun