Suatu waktu, situasi dapat berubah menjadi ketegangan. Di saat konflik memanas, masing-masing individu disarankan untuk ‘melangkah mundur’. Berhenti, dengarkan dan introspeksikan. Sebab mungkin memburuknya situasi adalah implikasi dari kesalahan interpretasi (misinterpretasi) mendasar.
Salah satu cara lain ialah meletakkan informasi baru tentang orang lain ke dalam tindakan yang mewujud, mencatat bias/sentimen pribadi. Apa yang telah dipelajari membuat paradigma lama usang.
Moreover, it is necessary to evaluate people on an individual basis. Penting untuk menangguhkan atau menunda penilaian demi menghindari kesalahpahaman.
Stereotip yang melekat pada sekelompok orang, seringkali dijadikan identitas suatu kelompok. Stereotip umumnya mengandung granula kebenaran, tetapi kebenaran kecil ini tidak dapat menandai keseluruhan budaya. Jangan sampai perspektif sempit merusak relasi yang telah terbangun.
Kemampuan individu untuk bersikap terbuka untuk ide-ide dan hal-hal baru juga menjadi bagian dalam keterampilan berkomunikasi lintas budaya. Mulailah dengan sebuah senyuman dan penerimaan, untuk mengarah pada dunia baru yang menarik dan penuh keterhubungan.
Komunikasi manusia terjadi di dalam konteks yang lebih luas kebudayaan. Belajar untuk memahami dan menghargai pentingnya nilai-nilai budaya dapat menyebabkan hubungan global yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H