Mohon tunggu...
Gloria Kayla Z
Gloria Kayla Z Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Halo! Saya adalah seorang mahasiswi aktif Universitas Airlangga, salam kenal!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tak Perlu Malu! Tips dan Trik Menghadapi Fase Pubertas

7 Juni 2022   15:09 Diperbarui: 7 Juni 2022   15:18 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setiap    manusia    akan    mengalami perkembangan, sejak masa bayi, periode kanak-kanak, masa pubertas atau masa remaja yang kemudian berkembang menjadi manusia dewasa. Menurut John W. Santrock (2003:26) bahwa "remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional"

Menurut Djahwat Dahlan (2001:101) bahwa "remaja yang sedang mengalami proses transisi atau pubertas memiliki ciri-ciri dalam pertumbuhan fisik psikis dan sosialnya". Pada umumnya remaja mengalami berbagai kesulitan dan masalah dalam melakukan penyesuaian diri terhadap dirinya dan lingkungan pada masa pubertas.

Perubahan-perubahan fisik menyebabkan kecanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya (Sarlito Wirawan Sarwono, 2001:52).

Mari, simak apa saja yang harus kamu lakukan saat memasuki usia pubertas!

  • Rajin olahraga

Remaja akan mengalami perubahan tinggi badan dan berat badan yang pesat selama masa pubertas. Biasanya, perubahan ukuran tubuh kamu sadari saat baju dan celana yang sebelumnya longgar kemudian menjadi sempit. 

Namun, tahukah kamu? Perubahan ini dapat kamu manfaatkan loh! Misalnya dengan mengikuti ekstrakurikuler basket, renang, voli, bulu tangkis dan lainnya. Dengan begitu, kamu akan lebih semangat dan mampu menerima perubahan tubuhmu.

  • Merawat dan menjaga kebersihan diri

Penampilan adalah aspek yang penting dan diutamakan oleh remaja.  Namun, pada masa remaja kulit  menjadi  kasar,  warna  kulit  menjadi gelap, dan pori-pori bertambah besar, kelenjar minyak dalam kulit semakin membesar dan menjadi lebih aktif sehingga menimbulkan jerawat. 

Agar kamu lebih percaya diri dengan penampilan, kamu perlu merawat dan menjaga kebersihan diri, seperti menjaga kulit dan rambut agar bersih dan mencegah jerawat dengan cara rajin mencuci muka, tabir surya, dan obat jerawat.  Penyesuaian diri dapat dilakukan remaja dalam mengatasi perubahan ciri-ciri  seks  sekunder

  • Memilih pakaian dalam yang nyaman dan bersih

Selain perubahan tinggi dan berat badan, ciri-ciri kamu telah memasuki usia pubertas adalah perubahan pada organ seks. Saat memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungsi ditandai saat pertama kali anak laki-laki mengalami mimpi basah dan pada anak perempuan yaitu saat pertama kali mengalami menstruasi atau haid. 

Alat kelamin yang mulai berfungsi akan disertai dengan kematangan organ seksual selama masa pubertas. Kamu tak perlu malu saat mengalami hal tersebut, karena hal itu menandakan bahwa kamu mulai beranjak dewasa. 

Pilihlah, pakaian dalam yang tidak ketat dan menyerap keringat. Jangan lupa pula untuk menjaga kebersihan dengan mengganti pakaian dalam dengan yang baru setiap tahunnya, sebab walaupun terlihat bersih setelah dicuci, pakaian dalam mengandung lebih dari 10 ribu bakteri hidup.

Untuk perempuan, hendaknya memilih pembalut yang aman bagi kesehatan, yaitu produk pembalut yang tercantum tulisan Standar Nasional Indonesia, tidak kadaluwarsa, tidak berbau, bersih dan tidak mengandung parfum, deodoran, atau parfum. 

Pembalut yang bebas dari berbagai bahan kimia tersebut, dianggap lebih ramah untuk kulit, sehingga dapat meminimalkan terjadinya iritasi pada vagina. Jangan lupa juga untuk menggantinya sekitar 3-4 jam sekali ya!

  • Meluangkan waktu untuk melakukan hal yang disukai

Mulai dari olahraga, music, seni, memasak, hingga tamasya, banyak yang dapat kamu pilih untuk mengatasi perubahan emosi dimasa pubertas. Sesuai dengan pendapat Elida Prayitno (2006:69) bahwa periode   remaja   cenderung   memperlihatkan temperamental atau emosi yang tinggi, dalam arti emosi negatif mereka lebih mudah muncul.

Emosi negatif tersebut misalnya sedih cemas, marah, cemburu dan kecewa.  Emosi lain yang dialami remaja adalah cinta, sayang dan bahagia. Setelah meluangkan waktu untuk melakukan hal hal yang kamu sukai, kamu akan merasa lebih bersemangat saat Kembali ke rutinitas sehari hari seperti bersekolah.

  • Meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga

Dalam kehidupan remaja orangtua perlu mengembangkan rasa    saling menyayangi, mencintai, melindungi dan memberikan perhatian penuh agar remaja merasa nyaman aman dan dapat mengembangkan perilaku yang baik kepada orang lain. 

Jadi, penyesuaian diri remaja terhadap perubahan psikologis dapat terlaksana  dengan  sangat  baik memerlukan  hubungan  yang  harmonis  dengan orang lain. 

Saat kamu sering berkomunikasi dengan keluargamu, maka hal ini akan mendorong kamu untuk lebih terbuka terhadap keluargamu dan bukan semakin menjauh. Karena di masa pubertas, mungkin saja kamu selalu merasa tidak cocok dengan keluargamu.

Itulah yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi fase pubertas. Ingat ya, tak perlu malu karena hal tersebut wajar terjadi pada anak seusiamu! Sampai Jumpa!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun