Yuyun Adalah Kita, Pemerintah Adalah Pemerkosa

Pemerintah, entah eksekutif entah legislatif, hingga yudikatif, seringkali melakukan pendekatan yang saya nilai kurang tepat dalam melindungi perempuan. Misalnya; memberikan parkir khusus untuk perempuan (itu bentuk apresiasi atau mengejek?), atau memberikan gerbang kereta khusus perempuan yang justru membuat perempuan-perempuan ganas. Gerbong yang dipasang di paling depan dan di paling belakang, sehingga kalau terjadi kecelakaan kereta perempuan yang paling banyak meninggal. Sebenarnya bagaimana idealnya kita memperbaiki taraf dan kualitas perempuan? 

Pemerintah yang baik, baik pusat dan daerah, tolong sesekali rumuskan kebutuhan masyarakat anda tanpa mengorbankan salah satu pihak. Tolong libatkanlah perempuan sebagai aspek yang anda perjuangkan. Jika sulit bagi anda menghargai hakikat manusia, dan lebih mudah menghargai modal, investasi dan sejenisnya untuk membangun daerah anda, maka gunakanlah logika bahwa perempuan adalah aset utama kemajuan sebuah bangsa. Kualitas sebuah bangsa sangat tergantung dari kualitas perempuannya. 

Jika anda saja gagal melindungi hak-hak perempuan, cita-cita anda menjadi bangsa yang maju, sia-sia. Hargai perempuan bukan dengan cara menjadikan mereka warga kelas dua yang harus dilindungi dengan memberikan perlakuan khusus. Perlakukan perempuan setara dengan laki-laki, agar ada harmonisasi kehidupan, bahwa perjuangan kemanusiaan bukan hanya untuk meningkatkan pemberdayaan laki-laki, tetapi relasi kerjasama laki-laki dan perempuan. 

Saat ini, Yuyun adalah kita, pemerintah dalah pemerkosa, anda masih berada di luar jalur perjuangan kami, hingga anda sekalian cukup cerdas dan peka menyediakan kebutuhan masyarakat secara fisik dan regulasi, terkait kemudahan akses infrastruktur, pemerataan pendidikan, penuntasan kemiskinan, dan melegitimasi Undang-Undang Kekerasan Seksual. Kami tunggu anda bergabung dalam perjuangan kami, wahai pengambil keputusan publik :)

Sumber