Mohon tunggu...
Gloria Edwina Rombekila
Gloria Edwina Rombekila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesuksesan Film Toy Story di Indonesia, Pengaruh Konglomerasi Media?

8 November 2020   20:12 Diperbarui: 8 November 2020   20:30 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Event "Experience The World of Disney Pixar's Toy Story 4" di Mall Kasablanka (Sumber: Tribunnews)

Film karya Pixar Animation Studios berjudul Toy Story ditengah kalangan pecinta film animasi Disney tentu sudah tidak asing lagi. Toy Story ditayangkan perdana di El Capitan Theatre di Los Angeles, California pada 19 November 1995 lalu dirilis di Amerika Serikat pada 22 November 1995 dan menjadi film berpenghasilan tinggi di tahun tersebut. Sekuel dari Toy Story pun telah diproduksi dikarenakan antusias besar yang ditunjukkan secara global, dimulai dari Toy Story 2 (1999), Toy Story 3(2010), Toy Story 4(2019), dan Lamp Life (2020).Euforia kisah petualangan persahabatan antara mainan Andy tentu tak luput juga dari pecinta film Disney Indonesia, termasuk saya sendiri.

Suasana Event
Suasana Event "Experience The World of Disney Pixar's Toy Story 4" di Mall Kasablanka (Sumber: Tribunnews)

Walaupun film pertama Toy Story ditayangkan pada tahun 1995, suasana antusias masyarakat Indonesia terhadap film Toy Story masih bisa dirasakan hingga saat ini. Euforia masyarakat terhadap sekuel Toy Story 4 pada tahun 2019 kemarin bisa dinikmati melalui event "Experience the World of Disney Pixar's Toy Story 4" di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan (Fitriandiani,2019). "Antusiasme masyarakat Indonesia yang besar terhadap Film Disney Pixar's Toy Story 4 menjadi salah satu inspirasi kami untuk bekerja sama dengan Disney Indonesia dalam mengadakan acara ini" ujar Lusiana, selaku General Manager Kota Kasablanka. Bertempat di Grand Atrium, pengunjung dapat menikmati aktivitas seru di area bermain bertemakan Toy Story yang telah disiapkan.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa film animasi karya anak bangsa justru kerap kali kurang mendapatkan respon maupun perhatian dari kalangan pecinta animasi di tanah air dibandingkan dengan film animasi karya-karya Disney?. Fenomena inilah yang disebut dengan dampak Konglomerasi Media Amerika terhadap Indonesia, Disney sendiri merupakan salah satu top perusahaan media di dunia, bahkan diibaratkan sebagai "kerajaan" komunikasi terbesar dengan pendapatan tahunan sekitar $38 miliar. Untuk meningkatkan eksposur dan penjualan, Disney juga membuka taman hiburan bertajuk Disneyland  yang dimana menjadi taman hiburan paling sukses di dunia. Letak-letak Disneyland di seluruh dunia antara lain Disneyland Resort, Anaheim, AS

Perusahaan-perusahaan media global seperti Disney perlu untuk terus berkembang jika ingin tetap berada diposisi yang kompetitif. Potensi pertumbuhan media-media lain tentu lebih besar diluar negeri, media-media ini akan terus berupaya agar menjadi perusahaan yang lebih besar dan dapat menempatkan eksekutif perusahaan mereka di tengah kawasan global sehingga dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang diminta oleh manajemen senior dan para pemegang saham. Konglomerat media AS ini tentu sudah memiliki perpustaakan besar untuk televisi dan film layar lebar, "nama" yang sudah mereka kantongi tentu membuat para konglomerat media di AS dapat bersaing secara lebih agresif dibandingkan media-media lain yang tidak menduduki posisi top perusahaan media di dunia.

Di Indonesia, termasuk saya sendiri, selalu mempunyai ekspetasi yang tinggi terhadap karya-karya Disney. Setiap rumah produksi dibawah naungan Disney menurut saya mempunyai standarnya sendiri dan ciri khas. Hal inilah yang mengakibatkan Disney selalu sukses dipasaran terlepas dari "besarnya" perusahaan itu sendiri.  Mulai dari kualitas, alur cerita, hingga pemasaran dari film-film Disney sendiripun sering sekali lebih dari ekspetasi para pecinta animasi sehingga film Disney laku keras diberbagai belahan dunia. Tentu kita sebagai masyarakat Indonesia tidak dapat memungkiri bahwa konglomerasi media Amerika juga berdampak di negara kita. Maka dari itu, kebijakan dan penguasaan diri masing-masing pribadi dalam menanggapi dampak ini menjadi sebuah hal penting yang harus diterapkan dalam mengonsumsi aneka informasi yang kita dapatkan dari media diluar sana.

Daftar Pustaka

Fitriandiani, (2019). Libur sekolah, Ajak Anak Bermain dengan Karakter Toy Story ditengah Mall. Diakses pada 8 November 2020, dari https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3994576/libur-sekolah-ajak-anak-bermain-dengan-karakter-toy-story-4-di-tengah-mall

Panorama-JTB,(2016). 5 Lokasi Disneyland Terindah. Diakses pada 8 November 2020, dari https://www.panorama-jtb.com/blog/5-lokasi-disneyland-terindah.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun