Mohon tunggu...
Gloria Alicia
Gloria Alicia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta prodi Ilmu Komunikasi

Ecclesiastes 3:11

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Analog vs Media Digital, Mana Pilihanmu?

16 September 2021   22:12 Diperbarui: 19 September 2021   01:02 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan zaman menyebabkan seluruh hal dalam segala aspek kehidupan juga berubah, dimana dengan kehadiran internet menyebabkan segala hal saat ini dapat dilakukan secara mudah. Salah satunya adalah media, yang pada awalnya berupa analog saja berubah menjadi digital dikarenakan kehadiran teknologi internet. Kehadiran internet menyebabkan segala hal yang kelihatannya sulit menjadi lebih mudah.

Media Analog & Media Digital 

Banyak orang yang mengaitkan kata analog dengan sesuatu yang kuno atau tradisional, padahal pengertian media analog yang sebenarnya media yang memiliki bentuk fisik, dimana media ini tidak terkena arus dari digitalisasi.

Contoh media analog adalah seperti koran cetak, majalah, penyiaran di radio, poster, dan masih banyak lagi.

Media Digital adalah media yang tidak memiliki bentuk fisik dan merupakan media yang sudah terkena arus digitalisasi. Kebanyakan media digital saat ini hadir seakan-akan menjadi pengganti dari media analog yang dapat dikatakan sudah ketinggalan zaman.

Contohnya adalah seperti koran cetak saat ini berubah menjadi koran online, radio yang saat ini berubah menjadi podcast, televisi, sosial media, dan masih banyak lagi.

Brian Caroll menyampaikan dalam bukunya yang berjudul Writing For Digital Media adalah arus komunikasi yang terjadi diantara media analog dan digital berbeda, yaitu arus komunikasi media analog hanya satu arah saja. Hal ini dikarenakan media analog disebar luaskan pada masyarakat secara serentak, dalam waktu yang sama dan dalam bentuk fisik. Maka dari itu pembaca tidak dapat melakukan komentar secara langsung, dikarenakan tidak adanya ruang diskusi.  

Berbeda dengan media digital, pembaca dapat berinteraksi secara langsung dengan penulis, dikarenakan media digital terhubung dengan internet yang menyebabkan tidak ada lagi batasan antara penulis dengan pembaca. Selain itu, media digital juga memberikan ruang bagi para pembaca untuk melakukan komentar hingga nantinya komentar tersebut dapat menjadi sebuah ruang diskusi.

Persamaan dari kedua media ini adalah sama-sama menyampaikan sebuah pesan atau informasi kepada semua orang.

Adanya kemudahan dalam menulis digital menyebabkan setiap orang yang memiliki akses internet dapat menulis dan mempublikasikannya secara langsung.

Namun, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penulis agar nantinya dapat menghasilkan tulisan yang maksimal, salah satunya adalah pemahaman mengenai peran.

  • Komunikator pesan: penulis harus dapat menuliskan secara menarik, yaitu dapat dengan cara lucu, provokatif, dan mendalam agar pembaca dapat tertarik dengan tulisan tersebut.
  • Penyampai Informasi: Penulis harus dapat menyampaikan informasi secara runtut kepada pembaca dan juga harus dapat memilah mengenai informasi yang dapat disampaikan dan yang tidak.
  • Interpreter: Penulis harus dapat menutupi kelemahan dan menonjolkan kelebihannya dalam hal pemanfaatan media online.

Digitalisasi menyebabkan persebaran pesan dapat dilakukan secara cepat, yaitu salah satunya adalah seperti saat ini kita dapat mengetahui liputan berita secara langsung di tempat kejadian. Contoh lainnya adalah dalam media sosial saat ini sudah terdapat fitur 'Live', dimana masyarakat dapat menggunakan fitur tersebut untuk secara tidak langsung menunjukkan hal apa yang sedang ia lakukan. Penyebaran ini dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Hal inilah yang menyebabkan media ingin terus menyampaikan berita kepada pembaca tanpa melihat kebenaran dari berita yang dimuat tersebut.

Permasalahan ini pada akhirnya menyebabkan banyak berita yang tidak valid tersebar luas di masyarakat, dimana berita hoaks atau rumor ini berkembang dalam masyarakat. Maka dari itu, kehadiran media digital dapat meningkatkan toleransi para pembaca terhadap informasi yang salah.

Kredibilitas

Adanya kemudahan dalam hal pengunggahan tulisan pada Web atau Situs online lainnya menyebabkan kredibilitas pada suatu tulisan harus lebih diperhatikan. Isu kredibilitas pada media digital lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa media lainnya. Penulis harus meyakinkan pembaca dengan cara menyajikan tulisan yang kredibel dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kepercayaan tersebut biasanya didasarkan pada tulisan yang disajikan secara akurat, tidak bias dan lengkap.  

Bias

Kredibilitas tulisan berkaitan erat dengan bias, yaitu penulis menambahkan perspektifnya pada tulisan tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan media analog, yang dimana penulis harus menggunakan objektivitasnya dalam melakukan penulisan.

Identifikasi

Merupakan konsep utama yang dapat membantu penulis agar mendapatkan kepercayaan dari pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mempersuasi pembaca melalui beberapa pendekatan seperti menggunakan isyarat yang dekat dengan pembaca, agar nantinya pembaca dapat menyimpulkan bahwa penulis merupakan seseorang yang dapat dipercaya.  

Transparasi

Dalam tahap menulis sangat membutuhkan transparasi dari seorang penulis. Hal ini dikarenakan pembaca ingin melihat penulis secara jujur untuk mengungkapkan pendapat mereka, menyatakan atau mencantumkan sumber apabila mereka menggunakan, dan juga mengakui apabila terjadi suatu kekeliruan.

Akuntabilitas

Merupakan salah satu hal yang harus dilakukan oleh penulis, dimana penulis harus dapat mendefinisikan diri mereka sendiri lewat tulisan yang mereka buat. Selain itu penulis juga harus dapat mempertanggung jawabkan tulisan yang mereka buat. Aspek akuntabilitas ini juga berkaitan dengan bagaimana seorang penulis dapat menjelaskan organisasi tersebut berjalan serta pelayanan apa yang mereka lakukan untuk publik.

Meningkatkan kredibilitas

Seorang penulis harus meningkatkan kredibilitas agar nantinya pembaca dapat mempercayai tulisan yang telah ia buat. Terdapat beberapa poin yang dapat dilakukan, diantaranya adalah

  • Pengaturan situs yang mudah digunakan
  • Menggunakan desain situs yang dapat dipahami oleh semua umur
  • Penggunaan grafis yang memiliki kualitas tinggi
  • Peningkatan kualitas penulisan
  • Mencantumkan informasi kontak pada setiap halaman
  • Ahli dalam bidang subjek tertentu
  • Mencantumkan tautan di situs web lain yang relevan

Keterbacaan dan kemampuan memindai

Apabila terdapat banyak konten ntuk disajikan kepada pembaca, dapat melaukannya dengan cara berlapis atau penyusunan kebawah. Hal ini dikarenakan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Jakob Nielsen, yaitu sebanyak 79% pembaca di Web hanya membaca secara memindai saja. Maka dari itu terdapat beberapa poin yang dapat diperhatikan

  • Penyorotan kata kunci
  • Menyertakan tautan yang di hiperteks
  • Menggunakan jenis huruf yang bervariasi dan permainan warna
  • Menyertakan subjudul pada setiap penulisan
  • Menulis dengan poin-poin
  • Adanya satu ide dalam setiap paragraf
  • Penyampaian informasi dengan gaya piramida terbalik
  • Menulis dengan singkat

Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat diketahui bahwa dalam menulis digital memang memiliki sedikit perbedaan dengan menulis menggunakan media analog. Jangan lupa untuk menerapkan beberapa poin diatas apabila ingin menulis digital ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun