Menulis merupakan hal yang terdengar mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saat ini sudah ada kemudahan dalam melakukan penulisan, yaitu penulisan digital.Â
Dengan adanya kemudahan teknologi menyebabkan semua hal dapat dilakukan dengan praktis dan cepat, salah satunya adalah menulis digital. Penulisan digital ini dapat dilakukan di platform media sosial manapun, yang nantinya tulisan ini akan disebarluaskan melalui jaringan internet.Â
Namun, banyak sekali penulis yang saat ini sudah tidak lagi memperhatikan tentang prinsip-prinsip dasar yang seharusnya dipahami oleh seorang penulis sebelum melakukan penulisan digital. Menurut Caroll (2010, h. 7-13) beberapa prinsip dasar tersebut diantaranya adalah
Jelas dan Ringkas
Penulis harus menuliskan secara jelas dan ringkas, dimana nantinya hal ini akan memudahkan pembaca untuk membaca dalam waktu yang singkat. Selain itu, penulis juga harus menggunakan kata yang tepat agar nantinya isi yang akan disampaikan dicerna dengan mudah oleh pembaca.
Penggunaan Kalimat AktifÂ
Penulis juga harus menggunakan kalimat yang aktif, agar nantinya hasil tulisan tersebut jelas dan tidak terlalu panjang. Kalimat pasif menyebabkan tulisan menjadi panjang dan juga maksud dari penulisan tersebut tidak dapat dipahami secara langsung oleh pembaca, sehingga penggunaan kalimat aktif sangat dibutuhkan ole penulis.
Berimajinasi
Seorang penulis harus berimajinasi dengan menggunakan analogi, simile, atau metafora yang nantinya dapat membuat hasil penulisan mereka menjadi lebih menarik lagi.
Tulis Secara LangsungÂ
Tulisan yang ditulis sebaiknya tidak terlalu panjang dan bertele-tele, hal ini dikarenakan pembaca lebih menyukai tulisan yang langsung masuk ke inti dan mudah dipahami.
KonsistenÂ
Penggunaan kalimat, struktur, dan pemilhan kata sebaiknya konsisten agar nantinya dapat menciptakan suatu keseimbangan yang dapat dipahami oleh pembaca.
Mengetahui Hal Apa Yang Ditulis
Penulis harus menyadari tentang hal apa yang sedang ia tulis, dimana tentunya harus memahami dan mengingat beberapa hal yang harus dihindari, diantaranya adalah plagiarisme, stereotip, menyepelekan sesuatu, menggeneralisasi beberapa hal, hanya melihat kesimpulan saja, menggunakan logika yang salah, dan menggunakan kata ganti yang salah dan tidak efektif. Beberapa hal ini sebaiknya dihindari oleh penulis agar nantinya tidak menyulitkan pembaca untuk membaca.
SingkatÂ
Tulisan yang ditulis sebaiknya singkat agar nantinya pembaca dapat dengan mudah untuk menangkap isi yang akan disampaikan oleh penulis. Selain itu, penulisan yang singkat ini juga dapat membuat pembaca tidak merasa bosan dengan tulisan yang sedang mereka baca.
Setelah mengetahui beberapa prinsip dasar tersebut, terdapat juga beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menulis digital. Beberapa hal ini disampaikan oleh Carol (2010, h. 16-17) dalam bukunya yang berjudul "Writing For Digital Media". Hal pertama yang harus diperhatikan adalah mendapatkan ide dan menentukan tujuan dari penulisan.Â
Dapat dilakukan dengan cara Brainstorming, yaitu menuliskan apa pun yang kelihatannya berkaitan dengan topik penulisan, meskipun kelihatannya tidak ada korelasi sama sekali.Â
Selain melakukan brainstorm, penulis juga dapat melakukan Cluster, yaitu melakukan klasifikasi atau penggolongan ide-ide tersebut. Setelah melakukan cluster, penulis dapat melakukan penulisan secara bebas, dimana tulisan ini berisikan tesis atau pernyataan yang ingin disampaikan oleh penulis.
Kedua adalah tahap memetakan, yaitu penulis harus memetakan mengenai topik apa yang akan ia tulis, apa poin utama dari topik tersebut, kalangan pembaca mana yang akan dituju, tujuan penulisan, sumber yang digunakan dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi.
Ketiga adalah garis besar dari topik yang telah dikembangkan tadi, sehingga nantinya penulis akan lebih mudah lagi dalam mengembangkan penulisan tersebut sesuai dengan garis besar yang sudah ditentukan dan memikirkan bagaimana nantinya penulisan tersebut akan disajikan kepada pembaca.
Hal terakhir yang harus diperhatikan dalam menulis digital adalah merevisi. Penulis harus mengkaji ulang lagi tulisannya, agar nantinya tulisan yang akan diterbitkan memiliki kualitas baik. beberapa hal yang biasanya dapat direvisi oleh penulis adalah paragraf pertama dan terakhir, pemilihan kata, penggunaan kata sifat, kata keterangan, kalimat klise, dan ambiguitas.
Tidak hanya prinsip dasar saja, penulis juga harus memperhatikan beberapa Writing Tools yang nantinya akan dapat meningkatkan hasil tulisannya. Berikut merupakan beberapa tools favorit saya
Play with words (Bermain dengan kata-kata)Â
Memilih atau menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca, sehingga nantinya pembaca akan lebih mudah dalam menangkap isi dari bacaan.
Name the Big Parts (Sebutkan Bagian Besarnya)
Menggunakan sub-judul agar dapat memudahkan pembaca mengetahui bagian-bagian utama.
Fear Not the Long Sentence (Jangan Takut Kalimat Panjang)
Pengguaan kalimat yang panjang banyak ditakuti oleh pembaca maupun penulis, namun sebenarnya pengguanaan kalimat yang panjang ini dapat membuat penulis mampu menjelaskan secara detail terkait dengan topik penulisannya.
Use Punctuation (Gunakan Tanda Baca)
Menggunakan tanda baca yang tepat, agar nantinya pembaca dapat mengetahui laju atau arus dari bacaan tersebut.
Learn from Criticism (Belajar dari Kritik)
Kritikan yang diberikan dapat membuat penulis mengetahui kesalahannya dan dapat memperbaiki kesalahan tersebut, sehingga nantinya dari kesalahan itu akan dapat menjadikan suatu pelajaran yang membangun.
Berdasarkan hal yang sudah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan menulis digital tidak dapat dilakukan secara sembarangan, dikarenakan terdapat banyak sekali prinsip dan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh penulis agar nantinya dapat menghasilkan tulisan yang bermutu dan memiliki kualitas tinggi.
Referensi:
Caroll, B. (2010). Writing for Digital Media. New York: Routledge.
Clark, R. P. (2008). 50 Writing Tools. Gildan Media, LLC.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI