Mohon tunggu...
Gloria Alicia
Gloria Alicia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atma Jaya Yogyakarta prodi Ilmu Komunikasi

Ecclesiastes 3:11

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tips Mengatasi Konflik Ketika Japok Online

4 Desember 2020   21:15 Diperbarui: 4 Desember 2020   21:16 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia merupakan makhluk sosial yang pastinya juga sangat membutuhkan manusia lainnya untuk melakukan interaksi. Dalam proses melakukan interaksi, kita bertemu dengan banyak orang yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Ketidakcocokan cara berpikir dan perbedaan sudut pandang antara yang satu dengan yang lainnya, seringkali memicu terjadinya konflik.

Dengan adanya konflik dalam suatu kelompok, akan membuat kita tidak bisa melakukan pekerjaan yang ada dengan maksimal. Hal ini disebabkan karena adanya pertentangan dan perbedaan cara berpikir sehingga kelompok tidak bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut Soekanto (2006, h. 91), konflik adalah suatu pertentangan antar individua tau kelompok dalam sosial yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan dan usaha untuk memenuhi suatu tujuan dengan jalan menyanggah atau menentang pihak lawan dengan disertai ancaman atau kekerasan. Sedangkan menurut Pruitt dan Rubbin, konflik merupakan sebuah persepsi tentang perbedaan tujuan atau suatu kepercayaan yang beranggapan bahwa aspirasi dari pihak-pihak yang saling berkonflik tidak dapat menemukan titik temu (2009, h.9).

Konflik yang akhir-akhir ini sering dihadapi oleh pelajar adalah konflik dalam kelompok belajar. Akibat adanya pandemi COVID-19 ini mengharuskan kita semua untuk melakukan semua kegiatan di rumah, sama halnya juga dengan proses belajar mengajar yang harus dilakukan secara daring melalui rumah masing-masing. Dengan tidak adanya kegiatan tatap muka, sering juga menyebabkan adanya kesalahpahaman antara dua belah pihak dalam proses kegiatan belajar. Kesalahpahaman yang berlangsung secara terus menerus dapat menyebabkan terjadinya konflik, hal ini menjadi hambatan dalam kelompok unuk mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu nilai yang maksimal.

Berikut merupakan beberapa cara untuk mengatasi sebuah konflik dalam kelompok menurut Samovar, Porter, & MCDaniel (2014, h. 387-388):

1. Identifikasi isu yang mengakibatkan masalah

Dalam proses ini, sebaiknya individu yang terlibat dalam konflik harus berpikir ulang mengenai hal apa yang menyebabkan adanya konflik. Dengan berpikir ulang mungkin saja membuat kita menjadi sadar bahwa masalah yang terjadi sebenarnya bukan hal yang besar, melainkan hanya kesalahpahaman atau perbedaan sudut pandang saja.

2. Jaga pikiran untuk tetap terbuka

Konflik menyebabkan individu yang terlibat menjadi panas dan seringkali memasukkan beberapa prasangka dan faktor lainnya yang sebenarnya belum terjadi. Dengan menjaga pemikiran tetap terbuka dapat membantu konflik yang ada menjadi tidak panas, hal ini dikarenakan kita juga harus dapat menerima pandangan orang lain sebelum melakukan penilaian.

3. Jangan terburu-buru

Tidak terburu-buru untuk menyelesaikan masalah juga bisa menjadi poin yang sangat penting dalam mengatasi sebuah konflik. Karena apabila kita terburu-buru untuk segera menyelesaikan konflik maka konflik yang ada sebenarnya malah tidak bisa selesai dengan benar.

4. Jagalah konflik agar berpusat pada ide, bukan orangnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun