Di hari Sabtu pagi yang cerah, di Asrama Carla sedang ada penyuluhan terkait dengan kebersihan sampah yang ada di lingkungan Asrama tersebut. Dalam penyuluhan tersebut, suster Agnetta memberikan sebuah arahan mengenai sampah berserakan yang berdampak sangat buruk terhadap penghuni yang ada di Asrama
Â
"Teman teman semua , suster ingin menyampaikan dalam membuang sampah jenis plastik alangkah baiknya dibuang pada tempat yang tepat." Ujar Suster Agnetta.
"Karena sifat dari sampah plastik ini tidak dapat terurai dengan mudah, maka suster sarankan teman teman sekalian perlu mendaur ulang dan memanfaatkannya secara langsung." Tambahan dari suster Agnetta .
Setelah acara usai, semua warga asrama diberikan hidangan berupa makanan/cemilan dan minuman dengan wadah berbahan dasar plastik. Â warga asrama pun kemudian berbondong-bondong mengumpulkan bekas sampah plastik tersebut dan dikemas ke tas milik karyawan asrama.
Â
Suster pun kebingungan dengan aksi para anak-anak asrama , dan bertanya, "Kenapa bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian memasukkan sampah tersebut ke dalam tas pak Wawan ?"
Warga pun berujar, "Tadi kan Suster sendiri yang menyampaikan kalau sampah plastik sangat berbahaya dan tidak mudah terurai. Â
Â
Jadi, kami semua mengumpulkan semua sampah tersebut supaya bisa di daur ulang."
Mendengar hal itu, Suster langsung ketawa dan pamit pergi
Teks anekdot ini menceritakan sebuah sindiran yang diberikan warga asrama kepada suster atas kebersihan yang disampaikan oleh suster Agnetta sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H