Mohon tunggu...
Muhammad Ghulam Robbani
Muhammad Ghulam Robbani Mohon Tunggu... Novelis - Seorang penyuka literatur, penggemar olahraga terutama sepak bola, dan antusias IT dan Teknologi

Seorang anak dari ayah dan ibu yang luar biasa, Seorang anak pertama dari tujuh bersaudara, Seorang mahasiswa Universitas Kehidupan, Seorang pengembara dalam perjalanan menuju Sang Akhir, dan seorang insan yang merindukan kedamaian abadi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mahasiswa KKN UPS Tegal Promosikan Kerajinan Lokal Desa Glonggong Serta Mengadakan Pelatihan Pra-Kerja dan Seminar Kesehatan

4 September 2019   05:28 Diperbarui: 4 September 2019   08:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai macam produk unik kreasi KPB Wana Sejahtera Desa Glonggong

Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika di tingkatan Perguruan Tinggi. Setiap perguruan tinggi dituntut untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat. Sebagai bentuk dari Tri Dharma ketiga tersebut, setiap tahunnya, mahasiswa-mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti kegiatan KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Sekian banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai macam program studi yang berbeda berkumpul bersama untuk melakukan kegiatan pengembangan dan peningkatan potensi desa.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2019 ini pun Universitas Pancasakti Tegal mengadakan program Kuliah Kerja Nyata di berbagai desa di wilayah Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Pemalang. Program KKN tahun ini diberi nama KKN Daya Sakti yaitu program KKN yang diselenggarakan dalam 5 pilar, yaitu pilar Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, Ekonomi, dan Kepribadian Pancasila. Salah satu desa lokasi tempat penyelenggaraan KKN Daya Sakti ialah Desa Glonggong yang berada di wilayah Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes.

Desa Glonggong yang terletak di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes ini lokasinya membentang di sepanjang tepi Sungai Pemali, sehingga memiliki jumlah pohon bambu yang melimpah. Dan sejak dulu sudah terdapat pengrajin bambu yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kerajinan bambu di Desa Glonggong yang dulunya hanya memproduksi mainan anak-anak, sejak akhir tahun 2017 bertransformasi menjadi sebuah kelompok pengrajin yang kini mampu membuat lebih dari 100 macam produk, di antaranya gazebo/saung, rak buku, lemari, set poci, gelas, dan lain-lain yang kesemuanya terbuat dari bambu. Kelompok pengrajin bambu tersebut bernama Wana Sejahtera.

Berbagai macam produk unik kreasi KPB Wana Sejahtera Desa Glonggong
Berbagai macam produk unik kreasi KPB Wana Sejahtera Desa Glonggong

Kap lampu unik dan kreatif hasil karya Wana Sejahtera
Kap lampu unik dan kreatif hasil karya Wana Sejahtera

Produk-produk kerajinan bambu dibuat order-made sehingga bisa disesuaikan dengan pesanan

Kap lampu unik dan kreatif hasil karya Wana Sejahtera
Kap lampu unik dan kreatif hasil karya Wana Sejahtera

Produk-produk Pak Sakrad (ketua KPB Wana Sejahtera) dan kawan-kawannya telah dipesan oleh banyak pihak karena keunikan dan kekhasan produk-produknya yang memiliki nilai seni yang tinggi. Meskipun baru berdiri selama kurang lebih satu setengah tahun, karya-karya KPB Wana Sejahtera Desa Glonggong telah diikutsertakan dalam berbagai pameran, salah satunya ialah Pameran Kerajinan Nasional Kabupaten Brebes 2019 yang diadakan di Wonogiri baru-baru ini. Bahkan, dalam Brebes Expo 2019 yang diadakan di Karangbirai belum lama ini, stand Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah buatan KPB Wana Sejahtera berhasil meraih juara 1 sebagai stand terbaik dalam pameran tersebut.

Pak Ganjar Gubernur Jawa Tengah menengok langsung produk kerajinan KPB Wana Sejahtera
Pak Ganjar Gubernur Jawa Tengah menengok langsung produk kerajinan KPB Wana Sejahtera

Stand Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah buatan KPB Wana Sejahtera meraih juara 1 stand terbaik di Brebes Expo 2019
Stand Dinas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah buatan KPB Wana Sejahtera meraih juara 1 stand terbaik di Brebes Expo 2019

Sebagai upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi lokal yang sangat besar ini, mahasiswa KKN UPS Tegal di Desa Glonggong membantu mempromosikan produk-produk KPB Wana Sejahtera yang sudah mulai berkembang ini. Mahasiswa KKN membantu membuatkan akun instagram yaitu @wanasejahtera sebagai media promosi produk-produk kerajinan bambu tersebut dan juga membuatkan banner serta kartu nama agar lebih mudah mengenalkan produk-produknya ke pihak-pihak terkait. Selain itu, mahasiswa membantu dalam mediasi dan diskusi rencana kerja sama lebih lanjut antara kelompok pengrajin bambu tersebut dengan pihak kampus UPS Tegal. Dengan adanya semua itu, diharapkan Wana Sejahtera dapat memperoleh publikasi dan pasar yang lebih luas.

Penyerahan Banner dan Kartu Nama sebagai Media promosi KPB Wana Sejahtera
Penyerahan Banner dan Kartu Nama sebagai Media promosi KPB Wana Sejahtera

Kegiatan KKN lainnya di pilar ekonomi yang diadakan oleh mahasiswa KKN UPS Tegal yaitu berupa sebuah seminar dan pelatihan pra-kerja di aula Balai Desa Glonggong yang diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2019. Seminar dan pelatihan ini dihadiri oleh 26 orang pemuda dan pemudi yang berusia antara 18 -- 25 tahun. Dalam acara ini, peserta diberikan beberapa tips dan trik untuk mengikuti tes masuk kerja utamanya psikotes, tes kesehatan dan wawancara.

Pada seminar dan pelatihan pra-kerja ini, peserta diberikan kesempatan untuk mencoba langsung berbagai jenis tes psikotes yang dilaksanakan di perusahaan-perusahaan, di antaranya ialah tes Kraeplin dan Tes Wartegg. Tes Kraeplin ialah tes yang menguji konsistensi, ketelitian, dan ketahanan seseorang dalam menghadapi tekanan. Sedangkan tes Wartegg menguji kepribadian seseorang. Dari hasil gambar yang dibuat, karakter seseorang bisa langsung diketahui.

Selain itu, para peserta juga diberikan beberapa contoh tes kesehatan, semisal tes buta warna yaitu berupa gambar angka yang warnanya hampir mirip dengan tekstur gambar di sekitarnya. Apabila seseorang tidak dapat membaca angka yang terdapat di dalam gambar tersebut, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami buta warna. Dan sebaliknya, apabila peserta dapat membaca angka yang terdapat di dalam gambar tersebut, maka bisa dikatakan bahwa orang tersebut tidak buta warna. Melalui seminar dan pelatihan ini diharapkan para peserta mendapatkan gambaran seperti apa tes masuk perusahaan dan siap untuk mengikutinya.

Foto mahasiswa KKN bersama dengan para peserta Seminar dan Pelatihan Pra-Kerja di aula Balai Desa Glonggong
Foto mahasiswa KKN bersama dengan para peserta Seminar dan Pelatihan Pra-Kerja di aula Balai Desa Glonggong

Di pilar lainnya, yaitu pilar kesehatan, mahasiswa KKN UPS Tegal 2019 juga mengadakan sebuah seminar kesehatan yang bertemakan pencegahan stunting/kerdil demi pertumbuhkembangan yang optimal bagi anak-anak. Seminar kesehatan tersebut diadakan di aula Balai Desa Glonggong pada hari Kamis tanggal 8 Agustus 2019 dan dihadiri oleh 26 orang ibu-ibu terutama para kader posyandu. Yang menjadi pemateri pada acara tersebut adalah seorang praktisi kesehatan dari Puskesmas Jagalempeni yaitu Bapak Arief Lukman Hakim, S.Gz.

Pada acara tersebut Bapak Arief Lukman Hakim memberikan penjelasan mengenai apa itu stunting/kerdil dan mengapa stunting ini perlu dicegah dan ditanggulangi, yaitu melalui pola asuh dan pemberian gizi yang benar dan tepat. Bagi sebagian orang stunting/kerdil ini dianggap sebagai sebuah fenomena yang wajar dan biasa-biasa saja. Namun, ternyata stunting merupakan sebuah indikator bahwa terdapat kesalahan dalam pola asuh atau pemberian asupan makanan oleh orang tua. Apabila hal ini dibiarkan, maka anak-anak tersebut akan terhambat pertumbuhkembangannya karena tidak dapat mencapai tinggi yang ideal. Penyuluhan tentang stunting ini diberikan oleh mahasiswa KKN UPS Tegal dalam rangka menyukseskan program pemerintah yaitu "Cegah Stunting, itu Penting" karena Desa Glonggong termasuk ke dalam desa-desa yang terindikasi stunting.

Praktisi Kesehatan dari Puskesmas Jagalempeni, Arief Lukman Hakim, S.Gz. memberikan penyuluhan tentang pencegahan stunting
Praktisi Kesehatan dari Puskesmas Jagalempeni, Arief Lukman Hakim, S.Gz. memberikan penyuluhan tentang pencegahan stunting

Melalui program-program tersebut, diharapkan luaran KKN dapat tercapai, yaitu di antaranya penguatan potensi ekonomi lokal dan perbaikan keadaan kesehatan atau lingkungan di desa tempat diadakannya program KKN. Dan apabila luaran tersebut dapat tercapai, maka berjalan dengan baiklah penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian masyarakat. Di sinilah peran mahasiswa yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa dan menentukan jalannya negara ini ke depannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun