Sebuah keresahan yang sering melanda pikiran semenjak angka 2 ku sudah tidak lagi dibersamai 0 di belakangnya. Kecemasan-kecemasan selalu sering muncul bergantian, dari soal pendidikan, pekerjaan, pencapaian, keluarga, isi tabungan, aku bisa tidak ya seperti yang lain, aku pantas tidak dengan dia, apa keluarga dia Kan menerima aku dan keluargaku, bahkan aku mencemaskan ketika aku memutuskan pergi ke kota lain bagaimana dengan kucing-kucingku.
rasanya menyebalkan, benar-benar menyebalkan tanpa ampun. tiap hari merasa bersalah dengan diri sendiri atas kelambanan yang terjadi. Tapi aku selalu kebingungan mencari jalan untuk memulainya. Yang aku rasakan, aku hanya takut tidak menjadi apa-apa dan siapa. aku takut semua yang kutakutan terjadi.Â
2024 menjadi tanda dimana aku membawa diriku ke titik paling lemah dan tak berdaya, aku tertinggal jauh dari semua orang disekitarku. semuanya berlari dan sudah menjadi apa-apa dan siapa. Sementara aku selalu berlindung dibalik kalimat "semua orang memiliki jalan dan waktunya masing-masing."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H