1. Kesenjangan Pendidikan
 Meskipun akses pendidikan meningkat, kesenjangan digital tetap menjadi masalah serius. Siswa dari daerah terpencil atau kurang mampu sering kali tidak memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan informasi dibandingkan dengan siswa di daerah perkotaan. Hal ini dapat memperlebar jurang ketimpangan dalam prestasi akademik.
2. Erosi Nilai Budaya LokalÂ
Pengaruh budaya asing yang kuat melalui media sosial dan internet dapat mengancam nilai-nilai budaya lokal. Siswa mungkin lebih terpengaruh oleh norma-norma asing yang tidak sesuai dengan budaya mereka sendiri, yang dapat berdampak pada perilaku dan karakter mereka.
3. Tekanan Kompetitif Global
Globalisasi menciptakan lingkungan kompetitif yang semakin ketat di mana siswa dituntut untuk berprestasi lebih tinggi agar dapat bersaing di tingkat internasional. Tekanan ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan di kalangan siswa, yang berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.
4. Kemunduran Moral Siswa
 Akses bebas ke informasi di internet juga membawa risiko bagi moral siswa. Konten negatif yang mudah diakses dapat mempengaruhi perilaku mereka secara langsung maupun tidak langsung, sehingga diperlukan pengawasan dari orang tua dan pendidik untuk menjaga kualitas moral siswa.
Dampak globalisasi terhadap kualitas pendidikan dan prestasi akademik siswa sangat tergantung pada bagaimana sistem pendidikan di suatu negara beradaptasi dengan perubahan ini. Negara-negara yang mampu memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh globalisasi, seperti meningkatkan akses teknologi dan memperbaiki kurikulum, cenderung mengalami peningkatan dalam kualitas pendidikan dan prestasi akademik siswa. Sebaliknya, negara-negara yang tidak dapat beradaptasi dengan baik mungkin akan menghadapi tantangan yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Kesimpulan
Globalisasi membawa dampak yang kompleks terhadap kualitas pendidikan dan prestasi akademik siswa. Meskipun terdapat banyak peluang untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, tantangan seperti kesenjangan digital dan erosi nilai-nilai lokal harus dihadapi dengan strategi yang komprehensif. Untuk memaksimalkan manfaat globalisasi sambil meminimalkan dampak negatifnya, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan relevan dengan konteks lokal. Dengan pendekatan yang tepat, globalisasi dapat menjadi alat untuk meningkatkan pendidikan dan prestasi generasi mendatang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H