Mohon tunggu...
Siti Masruroh
Siti Masruroh Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

Imaginer, Freedom Writer, Bolang, Nyastra. and always support go to Leiden

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa, Konspirasi Super Instan, Utopis?

25 Februari 2018   18:19 Diperbarui: 25 Februari 2018   18:27 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Utopis sering dikaitkan pada saat masa sosiali marxis dulu. Para kaum utopis menggunakan sebuah cita-cita hanya bayangan yang tak bisa diwujudkan. Dengan bayangan yang hanya terkungkung dan tak bisa keluar dari kotak itu karena tidak ada yang mengeluarkaannya. Inilah sikap yang pantas untuk ditunjukkan sebagai seorang mahasiswa. 

Penyair Sapardhi Joko Dhamono pernah mengatakan tentang mahasiswa yang mati 1996. kira-kira kalimatnya seperti ini "ia bukan mahasiswaku, dalam kelas mungkin saja ia suka ngantuk, atau selalu tampak sibuk mencatat, atau diam saja kalau ditanya, atau sudah terlanjur bodoh sebab ikut saja setiap ucapan dosennya. atau malah terlalu suka membaca sehingga semua dosen jadi asing baginya".Sebagai kalimat penutup mungkin ini adalah tamparan keras dari seorang Sapardhi. Kita termasuk mahasiswa yang mana kalau misalkan salah satu indicator penilaian yang digunakan adalah kalimat di atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun