Di tengah-tengah lelapku malam itu, ku dengar teman-teman 1 tenda sedang bercerita setengah berbisik.
"Eh lo tau gak sih? Ada cowo tidur di depan tenda kita"
Hatiku mencelos seraya bergumam dalam hati, "Semoga bukan, semoga dia salah lihat"
Seorang teman menimpali, "Eh sama, gue juga liat ada yang tidur depan tenda kita. Kayaknya cuma pake jaket beralaskan rumput".
Gumaman dalam hatiku semakin keras, "Semoga bukan cowo, semoga dia salah lihat juga"
Temanku yang lain terdengar tidak sabaran, "Ah kepo gue, mau liat sendiri ah". Kemudian ia beranjak pergi keluar tenda. Teman-temanku yang lain berhenti berbicara, isi tenda mendadak hening.
"Ehiya deng bener. Ada yang tidur di depan tenda kita. Itu Pak Sumanto! Tidurnya cuma beralaskan kardus, aduh kasian!" kata gadis itu.
Meskipun masih berpura-pura tidur, aku bisa merasakan gadis-gadis lainnya dalam tenda menatapku, seolah ingin menyalahkan, "Lo penyebab Pak Sumanto tidur beralaskan kardus!"
***
PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu) sekitar tahun 2005 sangat kunantikan. Kala itu, aku dan seorang teman (sebut saja H), berencana ingin mengeksplor lokasi Persami yang terkenal dengan keangkerannya.
Sesampainya di lokasi kemah, ternyata area kemah kami diberikan pembatas berupa tali rafia. Jadi dari 1 lokasi persami itu, hanya sepetak area yang bisa kami gunakan untuk Persami. Jujur, aku dan H kecewa. Kami bercita-cita ingin jadi ghostbuster saat itu.