Mohon tunggu...
Gladistya Firlya Sastri
Gladistya Firlya Sastri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Siswa SMPN 7 Depok

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ideologi Pancasila di Tengah Era Globalisasi Dunia

4 Oktober 2023   20:51 Diperbarui: 4 Oktober 2023   21:06 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Burung Garuda Pancasila (sumber: karya pribadi)

Ideologi Pancasila menjadi Indentitas Indonesia 

Indonesia memiliki ideologi Pancasila yang ditetapkan pada tanggal 1 Juni 1945 melalui gagasan Ir. Soekarno. Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tetapi Pancasila juga menjadi identitas Bangsa Indonesia. Identitas yang lahir dari latar belakang budaya Indonesia yang berpadu satu menjadi lapisan-lapisan elemen budaya dalam masyarakat. 

"Pancasila juga bukan representasi sekelompok orang, golongan atau orde tertentu. Pancasila adalah dasar negara yang akan menjadi pilar penyangga bangunan arsitektural yang bernama Indonesia. Sepanjang Indonesia masih ada, Pancasila akan menyertai perjalanannya," ujar B.J. Habibie dalam pidatonya tanggal 1 Juni 2011.

Pancasila menjadi dasar negara dan sumber hukum di Indonesia 

Pancasila adalah kristalisasi ideologi yang tidak hanya mencakup ideologi besar dunia, tetapi juga mengakui nilai-nilai transendensi. Pancasila dijadikan sebagai dasar negara dan menjadi sumber hukum di Indonesia karena memang sesuai dengan keadaan, tujuan, dan jiwa bangsa Indonesia. 

Ciri khas ideologi Pancasila adalah ideologi terbuka yaitu nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. 

Gambar Burung Garuda Pancasila (sumber: karya pribadi)
Gambar Burung Garuda Pancasila (sumber: karya pribadi)

Tantangan mempertahankan ideologi Pancasila 

Pancasila harus senantiasa menjadi pertahanan terluar dalam menjaga tantangan-tantangan terhadap unsur-unsur kehidupan bernegara. Tantangan yang mendominasi adalah globalisasi, Globalisasi merupakan era saling keterhubungan antara masyarakat suatu bangsa dan masyarakat bangsa yang lain sehingga masyarakat dunia menjadi lebih terbuka. 

Dengan demikian, kebudayaan global terbentuk dari pertemuan beragam kepentingan yang mendekatkan masyarakat dunia.Tantangan lainnya yang muncul dapat berupa perbedaan arus paham-paham yang bersandarkan pada otoritas materi, contohnya liberalism, kapitalisme, komunisme, sekularisme, pragmatism, hedonisme dan paham-paham lainnya yang tidak sesuai dengan Indonesia. 

Ateisme dalam ideologi komunisme bertentangan dengan sila pertama Pancasila, yaitu sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemudian individualisme dalam liberalisme tentu bertentangan dengan budaya gotong-royong dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kemudian kapitalisme yang memberikan kebebasan individu dalam perekonomian tidak sesuai dengan prinsip ekonomi rakyat dan paham kapitalisme ini dapat membuat rakyat Indonesia hidup dalam konsumtif yang tinggi. 

Upaya mempertahankan ideologi Pancasila 

Sebagai masyarakat Indonesia kita harus mempertahakan ideologi pancasila di era globalisasi dengan cara pendekatan budaya, internalisasi di semua level pendidikan, menyaring budaya-budaya yang masuk dari luar dan penegakan hukum terhadap hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai pancasila agar tidak merusak mental dan nilai moral Pancasila itu sendiri. 

Implementasi pada nilai-nilai Pancasila di era globalisasi ini bisa diterapkan mulai dari menumbuhkan sifat nasionalisme dari kehidupan sehari-hari atau dari lingkungan terkecil. 

Dimulai dari lingkungan rumah, masyarakat, sekolah, hingga meluas ke seluruh wilayah Indonesia. Sifat nasionalisme ini bisa digali pada saat ada momentum penting negara, seperti peringatan sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari pahlawan, dan hari besar nasional lainnya. 

Dengan Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia akan mudah dihindari karena Pancasila berisikan keseimbangan dan keselarasan sehingga perbedaan yang ada dapat dipupuk menjadi kehidupan yang keanekaragaman tetapi tetap dalam satu tujuan yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun