Mohon tunggu...
Humaniora

Ungkapan Cinta Lewat Kepekaan

29 September 2016   14:03 Diperbarui: 29 September 2016   14:04 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semarang, 19 September 2016

Kepada Ibu Pertiwi

Dari Jessica Vania

Negara Indonesia

Halo Indonesia, sudah sejak lama aku mengenalmu. Apakah kau masih ingat? Dulu aku lahir disini. Sekarang aku berumur 15 tahun.

Aku senang bisa tumbuh besar di tempatmu, bersamamu, berkembang dan belajar menjadi pemudi patriotik. Saat aku kecil aku pernah diasuh oleh pesona alam mu, hingga aku sekarang bisa mengenalmu sepenuhnya. Aku tau sungai, danau, samudra yang biru mengkilap. Warna-warni kehidupan timbal balik ciptaan Tuhan. Mungkin juga, mereka, yang pernah lahir ditempatmu, merasakkan kehangatan yang sama. Namun, kami melihat sesuatunya semua berbuah drastis pada periode ini. Bumi, sudah lama sekali kami menantikanmu untuk bisa mendengarkan seruan kami. Kami berharap, engkau dapat meresapkan perkataan kami, menyimpannya dalam akar-akar kuat pohonmu.

Bumi Indonesiaku tersayang, mengapa engkau tidak pernah melawan bila ada serangan dimana-mana? Jujur, kami sangat prihatin dengan kondisimu sekarang. Mana bumi hijau nan asri yang dulu waktu kecil selalu menemaniku? Kau membiarkan dirimu diratakan dengan api dan dihabisi dengan tebangan. Kau hampir mengobarkan panas seperti di neraka dalam dirimu, hingga makhluk kecil yang senantiasa hadir di dalam mu pergi dan mati. Tak maukah kau mengijinkan mereka untuk berkembang biak dan memenuhi dirimu? Kekayaan tambangmu dirampas dengan munafik oleh para pengusaha yang tidak bertanggung jawab. Biota lautmu di bom hingga hancur tidak berbentuk lagi, dan tidak bisa dinamakan “rumah” untuk berbagai jenis hewan laut nan indah itu.

Bahkan banjir, tanah longsor, dan rob saja tidak bisa memperingatkan mereka yang melawanmu. Bila kau tidak bisa melawan hanya dengan bencana yang selalu kau kirim, kami, pemuda pemudi Indonesia siap untuk membantumu, menjadi tangan kananmu. Dengan segala kemampuan kami. Kami akan mengenalkanmu dengan Go Green dan Reboisasi, mereka akan membantumu untuk menghasilkan pandangan hijau dan hawa sejuk dari pepohonan rindang itu kembali. Kami, juga akan mengenalkanmu pada UUD dan Pancasila, mereka akan membantumu untuk mengingatkan, melarang, dan menjatuhkan hukuman yang berat dan menyakitkan sama seperti keadaan yang kau tanggung dari perbuatan-perbuatan tidak senonoh mereka. Ada juga sahabatmu yang dikenal di seluruh dunia, WWF yang akan meliput mu agar perkembanganmu bisa disiarkan dari manusia ke manusia, entah itu perkembangan ke arah yang semakin maju ataupun sebaliknya, harapannya satu, agar seluruh dunia tau akan kelebihanmu dan kekuranganmu, mereka bisa memujimu bahkan membantumu sekaligus. Hebat bukan?

Dan tidak lupa, dari kami sendiri, dari kekuatan kami sendiri sebagai bagian kecil dari dirimu, yang ikut mengambil kekayaan alammu, kami akan berusaha untuk membuat dirimu menjadi lebih baik lagi, untuk dirimu, untuk kami, dan untuk generasi yang akan datang, supaya mereka pun bisa mengenal seberapa ramai dan cantiknya pesonamu dari ciptaan alam yang tidak cacat sedikitpun. Kami akan memulai dari hal-hal yang kecil, di sekolah dan lingkungan kami, dengan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar kami, dengan membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak kebun, taman, ataupun hutan kota sebagai paru-paru Indonesia.

Itu yang ingin kami sampaikan kepadamu, Ibu Pertiwi. Kami hanya berdoa selalu untukmu supaya engkau tetap memiliki hati untuk memaafkan kami dan kami juga akan berusaha semampu kami seperti janji kami tadi.

Salam manis Bumi ku.

Satu dari Sejuta orang yang peduli padamu, Jessica

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun