Rentang waktu tahun 1940an merupakan tahun dimana banyak terjadi konflik serta peperangan antara negara-negara dunia. Hal ini merupakan salah satu efek dari Perang Dunia II (World War II) yang berlangsung dari tahun 1939 hingga 1945.
Pada tahun 1941 tersebut negara Jepang secara tiba-tiba melakukan penyerangan terhadap tentara Angkatan Laut Amerika Serikat. Saat itu, tentara Jepang menyerang dan menghancurkan pangkalan tentara Amerika di Pearl Harbor, kepulauan Hawaii.
Seluruh kekuatan tentara Angkatan Laut Jepang dikerahkan untuk melakukan penyerang di pangkalan Pearl Harbor ini. Menurut sejarah tercatat ada 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak, sampai 1.400 pesawat tempur yang terlibat dalam penyerangan tanggal 7 Desember 1941 tersebut.
Sesuai dengan prediksi dan jumlah armada besar-besaran yang dikerahkan pihak Jepang, banyak kerusakan dan kerugian yang diterima oleh Amerika Serikat beserta sekutunya. Tercatat terdapat 6 kapal perang yang rusak, 2 kapal perang besar yang berhasil ditenggelamkan, serta lebih dari 2,000 tentara Amerika yang tewas.
Serangan mendadak ini secara tidak langsung menciptakan berbagai kericuhan serta kecaman dari negara Amerika beserta negara-negara sekutunya. Terbukti pada tanggal 8 Desember 1941 pihak Amerika Serikat menyatan perang terhadap Jepang.
Memang, pada medio tahun 1940an negara Jepang dengan tentaranya bisa dikatakan menjadi salah satu negara super power yang sangat ingin menguasai beberapa daerah dan negara di kawasan Asia (Asia Timur hingga Asia Tenggara).
Dan penyerangan Jepang di Pearl Harbor menjadi salah satu lonceng awal peperangan Jepang dengan Amerika Serikat beserta negara sekutunya, salah satunya negara Belanda yang saat itu sedang menjajah Indonesia.
Dengan semboyan dan propaganda 3 (Tiga) A-nya yang dikumandangkan pertama kali pada tanggal 29 April 1942, yaitu “Jepang Pemimpin Asia”, “Jepang Pelindung Asia”, serta “Jepang Cahaya Asia”, Jepang secara langsung ingin memikat hati serta menarik simpati rakyat Indonesia dari penjajah sebelumnya, yakni Belanda.
Pada kenyataannya memang kekuatan dari tentara Jepang yang sangat ingin menguasai Indonesia berhasil mengalahkan para tentara Belanda dan sekutunya di beberapa wilayah.
Kekalahan yang terus terjadi, salah satunya dikarenakan persenjataan tentara Jepang yang lengkap, membuat wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia semakin mengecil dan sebaliknya, wilayah kekuasaan Jepang semakin meluas.
Hingga akhirnya, serangan yang dilancarkan dari tentara Jepang pada akhirnya memaksa pihak Belanda untuk menyerah sekalilgus menyerahkan wilayah kekuasaannya di Indonesia kepada pihak Jepang.
Penyerahan kekuasaan antar kedua pihak ini diawali dengan penandatanganan perjanjian yang dilakukan di sebuah rumah di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Perjanjian yang berlangsung pada tanggal 8 Marete 1942 inilah yang dinamakan Perjanjian Kalijati.
Seperti yang sudah disebutkan pada paragraf sebelumnya, Perjanjian Kalijati ini merupakan salah satu peristiwa penting dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah kekuasaan dan jajahannya di Indonesia tanpa syarat kepada pihak Jepang.
Diawali dengan peristiwa penyerangan pangkalan militer Pearl Harbor di tahun 1941 dan diakhiri dengan kekalahan telak pihak Belanda dengan pihak Jepang mau tidak mau membuat pihak Belanda harus menyepakati dan menandatangani isi Perjanjian Kalijati ini.
Isi Perjanjian Kalijati sendiri menyebutkan bahwa Belanda harus menyerahkan wilayah jajahan atas Indonesia kepada Jepang tanpa syarat.
Selain itu, dengan resminya pihak Jepang mengambil wilayah jajahan di Indonesia, dengan cepat pemerintah Jepang membuat beberapa keputusan, salah satunya adalah dengan membentuk pemerintahan militer.
Pemerintahan militer ini sendiri terbagi ke tiga pemerintahan tentara yang dikirimkan ke wilayah yang berbeda. Pemerintahan militer tersebut terdiri atas:
- Pemerintah Tentara ke enam belas AD (Angkatan Darat) dengan wilayah Jawa dan Madura.Pusat dari Pemerintah Tentara ini adalah kota Jakarta.
- Pemerintah Tentara ke dua puluh lima AD (Angkatan Darat) dengan wilayah Sumatera. Pusat dari Pemerintah Tentara ini adalah kota Bukittinggi.
- Pemerintah Tentara Armada AL (Angkatan Laut) wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku. Pusa dari Pemerintah Tentara ini adalah kota Makassar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H