Puasa bagi orang Islam yaitu menahan diri untuk tidak makan dan minum serta melakukan segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa, mulainya puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan keimanan seseorang. Berpuasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Ibadah yang ditujukan untuk menghamba kepada Allah sebagaimana yang tertera dalam sebuah surah dalam al-Qur'an, yang berbunyi: “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Al-Baqarah 2:183) ”
Keutamaan puasa menurut syariat Islam adalah, orang-orang yang berpuasa akan melewati sebuah pintu surga yang bernama Rayyan, dan keutamaan lainnya adalah Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka, sejauh 70 tahun perjalanan. Hikmah dari ibadah puasa itu sendiri adalah untuk melatih kesabaran manusia dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah gigih dan ulet seperti yang dimaksud dalam Ali „Imran/3: 146.
Hikmah puasa selain untuk menjadi orang yang bertakwa yaitu, Pendidikan/latihan rohani, Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri, Mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan dituruti, Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya, Mendidik kesabaran dan ketabahan. Perbaikan pergaulan, Orang yang berpuasa akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yang banyak menderita kelaparan dan kekurangan. Dengan demikian akan timbul rasa suka dan menolong kepada orang-orang yang menderita. Kesehatan, Ibadah puasa Ramadhan akan membawa manfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani jika pelaksanaannya sesuai dengan yang ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidak akan banyak, malah mungkin ibadah puasa kita bisa menjadi sia-sia.
“ Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Al-A'Raaf 7:31)” .
Ada beberapa syarat wajib bagi umat Islam untuk melaksanakan puasa selama Bulan Ramadhan. Syarat utamanya muslim, baligh, berakal, mampu, mukim (tinggal menetap), dan tidak ada penghalang. Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu dan dirindukan untuk semua umat muslim, baik orang tua, orang dewasa, remaja dan anak kecil. Ada banyak hal mengesankan yang hanya ada selama bulan suci Ramadhan. Kenikmatan shalat tarawih berjamaah, membangunkan semua orang untuk sahur, makan sahur bersama dan berbuka puasa bersama tidak mungkin didapatkan di bulan lain.
Salah satu kegembiraan Ramadhan lainnya adalah belajar berpuasa untuk anak-anak yang masih kecil dan belum baligh. Memang syariat Islam tidak menentukan usia dimana anak kecil harus berpuasa. Karena pada umumnya, kewajiban menjalankan syariat Islam adalah ketika sudah mencapai usia mukalaf atau aqil baligh. Bagi laki-laki dinyatakan aqil baligh jika sudah mengeluarkan sperma atau bermimpi melakukan persetubuhan. Sedangkan bagi perempuan dinyatakan aqil baligh jika sudah mengalami menstruasi atau haid. Dan untuk hal ini usia masing-masing tidaklah sama, namun secara umum biasanya batas minimal yang harus dilalui olehnya adalah pada usia 9 tahun, sedangkan batas maksimal biasanya sudah berusia 15 tahun. Untuk anak usia 7 tahun harus memintanya untuk shalat, dan jika ia sudah sampai berusia 10 tahun tidak mau shalat, maka orang tuanya atau walinya diperbolehkan untuk memukulnya dengan pukulan yang mendidik.
Jika dianologikan dengan shalat, maka anak yang berusia tujuh tahun hendaknya sudah disuruh untuk menjalankan puasa. Bagi anak puasa dapat mengubah kondisi tubuh anak. Setelah 6 jam berpuasa, tubuh akan memecah cadangan gula dalam tubuh (glikogen) untuk menjaga kadar gula dalam rendah. Jika puasa dilanjutkan hingga mencapai sore, perlahan cadangan glikogen akan berkurang secara bertahap. Tubuh kemudian akan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Protein sebagai zat pembangun tubuh akan diusahakan untuk dijaga dan merupakan komponen terakhir yang akan dipakai bila puasa terus berlanjut.
Semakin kecil usia seorang anak, maka cadangan glikogen yang dimiliki semakin sedikit. Akibatnya bayi dan balita lebih berisiko mengalami hipoglikemia, yaitu berkurangnya kadar gula darah dalam tubuh. Cara mengajari anak berpuasa. Ketika menjelang bulan Ramadhan, orang tua disarankan lebih dulu mengajarkan dasar-dasar ibadah puasa kepada anaknya. Dorong anak untuk makan lebih sedikit di siang hari untuk mengendalikan godaan makan besar saat ramadan nanti, kurangi porsi makan anak dalam sehari ,mengurangi porsi bisa menyelaraskan pikiran, tubuh dan nafsu makan anak dengan puasa ,secara bertahap kurangi konsumsi garam dan gula anak, konsumsi garam dan gula tinggi bisa membikin rasa haus dan nafsu makan berlebih.
Memasuk bulan Ramadhan, para orang tua bisa mengajarkan anak untuk berpuasa dengan sejumlah cara. Secara bertahap inisiasi anak ke bulan puasa. Di tahap pertama, ajak anak berpuasa hingga jam 10 pagi saja. Lama puasa anak lalu bisa diperpanjang hingga waktu dzuhur, lalu asar. Berikan makanan yang tepat bagi anak pada saat sahur. Berikan makanan yang lambat dicerna dan kaya serat, seperti buah dan sayur. Jangan biarkan anak makan berlebihan (saat sahur atau berbuka). Makan terlalu banyak bisa memicu kembung dan gangguan pencernaan. Hindarkan anak dari makanan pedas, yang bisa memicu asam lambung. Berikan makanan sumber energi dan protein pada anak. Sumber protein yang diperlukan anak, seperti susu, keju, yogurt. Sedangkan sumber energi penting bagi anak, seperti nasi dan kentang. Berikan makanan yang beragam dan kaya vitamin kepada anak.
Memilih makanan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan anak adalah salah satu hal terpenting dilakukan selama menjalankan ibadah puasa. Jangan lupa untuk menyediakan makanan dengan kandungan lengkap. Karbohidrat, tidak hanya terdapat pada makanan yang terbuat dari pasta saja, namun karbohidrat banyak terkandung dalam beberapa jenis makanan, seperti buah-buahan, sayuran, atau sereal.Protein, perhatikan asupan protein yang dikonsumsi oleh anak. Jumlah protein yang terpenuhi dengan baik dapat membantu fungsi organ dan daya tahan tubuh menjadi lebih optimal. Vitamin dan Mineral, selain karbohidrat dan protein, sebaiknya ibu jangan lupa untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh anak. Nutrisi tersebut bisa ibu dapatkan dari sayuran dan buah-buahan. Saat anak berpuasa, usahakan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat saat sahur. Sahur merupakan makanan pengganti waktu sarapan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak ketika berpuasa.
Daftar Pustaka :
- Definisi puasa https://www.halodoc.com/artikel/apa-yang-harus-diperhatikan-saat-mengajari-anak-berpuasa
- Oleh: Ahmad Efendi - Selasa, 5 Mei 2020 WIB artikel "Usia Ideal Anak Belajar Puasa dan Tips Mengajarkannya Saat Ramadhan", https://tirto.id/fkBg
- Apa yang Harus Diperhatikan saat Mengajari Anak Berpuasa? Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc : 21 April 2021
*Tulisan ini dibuat oleh Siti Shafira untuk memenuhi tugas mata kuliah "Gizi Daur Kehidupan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H