Mohon tunggu...
Gizela Adear
Gizela Adear Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 Akuntansi di Universitas Pancasakti Tegal. Saya memiliki hobi menulis cerita, mendengarkan musik dan membaca buku. Saya sangat menyukai hujan. Saya sangat menyukai warna hijau dan biru karena menurut saya kedua warna tersebut membuat pikiran menjadi lebih tenang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Sistem Teknologi Terhadap Perekonomian Indonesia dari Tahun 1990 sampai Sekarang

29 Juni 2024   11:50 Diperbarui: 29 Juni 2024   13:16 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tahun 2000 menjadi awal terkenalnya handphone atau telepon seluler. Dimana banyak brand yang meluncurkan tipe-tipe handphone yang  menjadi keunggulan masing-masing brand dan di produksi secara massal. Diantaranya Nokia 6600, Nokia N-Gage, Motorola RAZR V3, Sony Ericsson W300i, Esia dan masih banyak lagi.

Namun sayangnya brand handphone diatas hanya dapat mengirim SMS atau MMS atau telepon seluler menggunakan pulsa dan tidak ada jaringan data seluler, sehingga masyarakat tidak dapat mencari informasi terkini diberbagai belahan dunia. Dan biaya untuk mengirim SMS tergolong mahal, bisa saja satu (1) kali kirim SMS memotong pulsa sampai Rp 500. Atau ketika kita ingin menghubungi nomor yang berbeda dengan kartu perdana yang kita gunakan, harus memotong pulsa lebih banyak. Hal ini terkesan boros.

Lambat tahun, kebutuhan manusia untuk mengirim pesan tidak terbendung. Manusia ingin mengirim pesan dengan biaya yang lebih murah atau sekedar berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus memotong pulsa banyak. Hal ini mendorong hadirnya 3G, yang memungkinkan manusia untuk lebih hemat dalam mengirim pesan, gambar, ataupun sekedar telefon. Sehingga manusia dapat lebih leluasa dalam berkabar dengan jaringan yang lebih stabil. Tidak hanya itu, manusia dapat mengakses berita melalui berbagai platfrom online yang terpecaya, dan mampu mengembangkan potensi manusia untuk berdagang yang didasari oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan.

C. Tahun 2014-sekarang


Pada tahun 2014, jaringan seluler melahirkan generasi 4G, dimana jaringan semakin mendukung layanan internet, dan banyak aplikasi-aplikasi menunjang kegiatan manusia lebih produktif. Mulai dari berbisnis, membuat konten/vlog,  dan mencari informasi lebih banyak. Hal ini membuat manusia lebih bergairah dan berlomba-lomba untuk beraktivitas yang menguntungkan, terlebih dalam hal perekonomian.

Sebagian besar masyarakat Indonesia memanfaatkan toko online untuk kegiatan jual beli melalui aplikasi seperti Shopee, TokoPedia, Lazada, Blibli, dan lainnya. Pasar online atau e-commerce mulai terkenal sejak masa covid-19 merebah ditambah lagi pemerintah pada saat itu menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hal ini membuat banyak karyawan terkena PHK dan menyebabkan bertambahnya jumlah pengangguran. Keadaan seperti ini membuat masyarakat harus beradaptasi dengan keadaan yang serba online dan memutar otak bagaimana caranya untuk memperoleh penghasilan.


Jumlah pengguna pasar E-commerce di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat antara tahun 2024 sampai 2029 dengan total 33,5 juta pengguna (51,03%). Setelah peningkatan selama sembilan tahun berturut-turut (2020-2029), indikator ini diperkirakan mencapai 99,1 juta pengguna dan mencapai puncak baru pada tahun 2029. Khususnya, jumlah pengguna pasar E-commerce terus meningkat selama beberapa tahun terakhir. Tentu ada dampak yang ditimbulkan dari meningkatnya jumlah pengguna e-commerce, seperti ; mengubah pola konsumen menjadi konsumtif terhadap suatu barang.

Baru-baru ini, jaringan 5G resmi ada di Indonesia. Dengan segala keunggulannya, jaringan ini lebih kuat dari jaringan 4G dengan latensi yang lebih rendah dan kapasitas jaringan lebih besar. Jaringan 5G memiliki kemapuan untuk mengatasi meningkatnya permintaan data dan perusahaan. Jaringan tersebut digunakan untuk memecahkan masalah dengan sistem otomatis industri dan kontrol robot untuk memberikan solusi yang terbaik. Perusahaan dapat menggunakan industri 5G untuk melacak barang, operasi jarak jauh seperti servis, pemeliharaan, dan perakitan.

Jaringan 5G menciptakan nilai ekonomi yang signifikan, diperkirakan menghasilkan pendapatan 13,2 trilliun US Dollar dalam aktivitas penjualan global pada tahun 2035. Dari sekian banyak industri, berikut 5 industri yang diharapkan mampu memperoleh keuntungan maksimal :

1. Manufaktur dengan penjualan 4.687 triliun US Dollar
2. Informasi dan komunikasi dengan penjualan 1.569 triliun US Dollar
3. Penjualan grosir dan eceran dengan penjualan 1.198 US Dollar
4. Pelayanan publik dengan penjualan 985, triliun US Dollar
5. Konstruksi dengan penjualan 731 triliun US Dollar


Kegiatan ekonomi sangat bergantung bagaimana sistem teknologi, informasi dan komunikasi berkembang. Semakin berkembang sistem teknologi, informasi dan komunikasi maka semakin berkembang juga perekonomian. Diharapkan jaringan 5G ini dapat diimplementasi di Indonesia dengan baik  agar membantu perekonomian Indonesia untuk tumbuh pesat. Dan masyarakat diharapkan turut andil dalam kegiatan ekonomi. Tidak hanya sekedar menjadi "penikmat teknologi" tetapi dari hadirnya 5G dapat menumbuhkan rasa keinginan manusia untuk berevolusi dan memanfaatkan jaringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun