Mohon tunggu...
Giza M
Giza M Mohon Tunggu... -

ingin berubah..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasanya Baru Kemarin

18 Agustus 2011   15:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:39 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com




rasanya baru kemarin ..

pak harto tidak menjadi dewa lagi
bayang-bayangnya sudah berlari
mister habibie sudah memberanikan diri
menjadi presiden transisi
harmoko sudah tak lagi
mengikuti petunjuk dan mendominasi televisi
gus dur mulai siap madeg pandita
amin rais sudah siap jadi sang nata
mbak mega sudah mulai agak lega
namun pak beyelah yang berjaga

( hari ini rasanya aku ingin bertanya kepada mereka
bagaimana rasanya merdeka )




rasanya baru kemarin ..
padahal sudah enam puluh lima tahun kita merdeka

para jendral bhayangkara sudah saling mengadili
namun masyarakat nyaris tetap tak terkendali

mereka kemarin yang dijarah
sudah mulai pandai meniru menjarah
mereka yang perlu direformasi
sudah mulai fasih meneriakkan reformasi
mereka yang kemarin dipaksa-paksa
sudah mulai berani mencoba memaksa
mereka yang kemarin dipojokkan
sudah mulai belajar memojokkan




rasanya baru kemarin
orangtuaku pergi bertapa
anak-anakku pergi berkelana
saudaraku sudah menjadi politikus
namun aku sendiri hanyalah tetap seekor wedus yang prengus

( hari ini setelah enam puluh lima tahun kita merdeka
ingin rasanya aku mengajak kembali
mereka semua yang kucinta
untuk mensyukuri lebih dalam lagi, rahmat kemerdekaan ini
dengan mereformasi dan meretas belenggu tirani diri sendiri




rasanya baru kemarin..
ternyata sudah enam puluh lima tahun kita merdeka

(ingin rasanya aku sekali lagi menguak angkasa
dengan pekik yang lebih perkasa: MERDEKA ! )


Dikutip ulang dari puisi KH. Mustofa Bisri dengan judul sama.

Salam merdeka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun