Mohon tunggu...
Elin D Sulistyowati
Elin D Sulistyowati Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya seorang wanita yang suka membaca dan menulis

Orang biasa yang ingin bisa http://www.elinds.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Imlek Komed] Imlek dan Angpao

7 Februari 2019   22:47 Diperbarui: 7 Februari 2019   23:01 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Imlek atau Tahun Baru China identik dengan merah. Maka, jangan heran apabila Imlek datang berbagai aksesoris berwarna merah mulai bermunculan. Mulai  dari baju, lampion, sepatu, makanan, hingga pakaian dalam(kalau ini hanya orang tertentu saja, hehe). Tak ketinggalan tentunya angpao atau amplop merah. Menurut mereka merah melambangkan semangat dan harapan baru di Tahun yang akan datang.

Kebetulan saya bekerja di Hong Kong, jadi suasana imlek begitu terasa di sini. Imlek merupakan hari raya yang paling ditunggu dan dirayakan secara besar-besaran apabila dibandingkan hari besar lainnya.

Seperti halnya hari raya idul fitri umat Muslim. Rutinitas Imlek juga dimulai sejak beberapa hari sebelumnya. Di mulai dengan membersihkan rumah hingga sudut-sudutnya kemudian menghiasi rumah dengan asesoris imlek. Bersih-bersih ini dimaksudkan untuk menghilangkan kesialan dan ketidakberuntungan di tahun lalu. Dan, berharap setelah tahun baru rejeki mereka semakin melimpah dan tidak ada kesialan lagi.

Saat Imlek datang, dilarang membersihkan rumah. Karena ini dianggap akan menyapu atau menghilangkan rejeki mereka di Tahun baru. 

Menjelang dan sesudah hari Imlek pasar-pasar pun dipenuhi dengan orang yang ingin berbelanja kebutuhan selama Imlek. Soal harga tentu saja lebih mahal apabila dibanding dengan hari biasa.  Meskipun mahal,  mereka tetap juga membeli karena memang butuh. Pada hari pertama dan kedua Imlek hanya sedikit toko yang buka. Biasanya hari ketiga mulai ada yang buka dengan harga yang lebih tinggi karena tidak adanya barang dagangan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dalam Imlek selalu ada atraksi Barongsai di berbagai tempat, seperti mall, perumahan,pasar, atau pun di jalanan. Atraksi Barongsai ini dahulu hanya diadakan saat ada perayaan besar di kerajaan. 

Tetapi semakin berkembangnya waktu, atraksi Barongsai mulai diadakan setiap ada acara tertentu. Atraksi ini dimaksudkan untuk mengusir nien atau hantu jahat dalam bahasa cina, yang keluar pada saat Imlek. Karena para Dewa sedang melapor kekayangan. 

Dipercaya para hantu jahat tersebut takut dengan warna merah atau menyala dan suara yang keras. Maka, diadakanlah atraksi Barongsai dengan memakai pakaian yang menyolok diiringi bunyian yang keras.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Imlek tanpa angpao atau amplop rasanya seperti ada yang kurang. Dalam pemberian angpao ini juga ada aturannya. Tidak boleh sembarang memberikan angpao pada orang lain, meskipun mempunyai uang banyak. 

Seseorang yang belum menikah dilarang memberikan angpao kepada orang lain meskipun ia sudah tua dan mempunyai uang banyak. Mereka hanya boleh memberi angpao kepada bawahan mereka di tempat kerja. Namanya angpao kerja.

Isi angpao sendiri tergantung pada masing-masing orang. Ada yang mengisi puluhan dolar, ratusan dolar, bahkan ada yang sampai ribuan dolar. Tergantung keikhlasan masing-masing orang kalau menurut saya. Kata orang sih, angpao dilarang dibuka sebelum acara Imlek berakhir. Supaya bisa menarik angpao lainnya. Maksudnya angpao yang kita terima bisa bertambah lagi. Tapi, karena penasaran, saya suka mengintipnya terlebih dahulu, hehehe.

Berapa pun besaran angpao menurut saya adalah rejeki yang tidak terduga. Dan, patut kita syukuri berapa pun yang kita dapat. Alhamdulillah bisa untuk membeli barang tanpa mengurangi uang gaji tiap bulan.

#imleknusantara
#imlekbersamakomed
#imlekkom

Logo Komed
Logo Komed

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun