Akibat topan ini banyak kaca bangunan yang pecah, pohon-pohon tumbang. Di beberapa tempat listik dan air mati. Bayangkan tinggal di tingkat 30 listik mati dan tidak ada air mengalir. Listik mati otomatis, tidak ada lift untuk naik turun mengunakan tangga.Â
![Pecahan kaca dari bangunan bertingkat/dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/25/photogrid-1537887987399-5baa5370aeebe11c7d303004.jpg?t=o&v=555)
Warga Hong Kong merupakan contoh warga negara yang patuh pada keputusan pemerintah. Saat pemerintah mengumumkan semua kantor buka (yang libur hanya sekolah saja), maka setiap warga yang bekerja mulai berangkat kerja. Padahal angkutan yang tersedia hanya kereta dan taksi saja. Karena banyak pohon yang masih melintang jalan sehingga bus dan kendaraan lain belum beroperasi.
Antrean di kereta pun tidak terelakkan. Hingga untuk sampai ke  kantor tempat mereka sampai pukul 15.00 padahal jam 17.00 sudah waktunya pulang. Mereka tetap berusaha sampai kantor meskipun sangat terlambat. Dan tidak sedikit dari mereka yang jatuh pingsan dalam antrean tersebut.
Sementara itu aktivitas di pasar sepi hingga beberapa hari banyak stok barang kosong. Karena jalur akomodasi yang belum lancar. Hal ini membuat harga-harga melonjak tajam.
Pemerintah Hong Kong segera bergerak cepat dalam penanganan bencana ini. Segera membenahi sarana dan prasarana yang rusak. Dalam waktu satu minggu harga-harga sudah stabil dan aktivitas berjalan normal kembali.Â
Semoga Topan sebesar ini tidak terjadi lagi di Hong kong. Aamiin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI