Mohon tunggu...
Giyoto Giyoto
Giyoto Giyoto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendongeng yang Kian Terlupakan

27 Oktober 2017   07:11 Diperbarui: 27 Oktober 2017   09:00 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

b. Anak-anak memiliki waktu konsentrasi yang berbeda-beda. Teori 1 menit . Anak usia 5 tahun lama konsentrasinya 5 menit. Berceritalah tak lebih dari 15 menit agar semua pesan dapat diserapnya. Ketika anak masih dalam masa konsentrasi, ia akan menyimpan pesan itu dalam sistem limbicnya.

c. Setelah selesai cderita lakukan refleksi yaitu seberapa besar cerita dapat ditangkap anak . Misalnya menurut Rizqy, si kura-kura kecil itu baik apa tidak ?

d. Jika sulit menemukan ide cerita, bacakan buku-buku cerita anak yang tersedia, kemudian kita ubah akhir ceritanya jika tidak mendidik. Misalnya ketika pangeran akan mencium putri, dapat diganti dengan, "Lalu pangeran mendekati Putri, dan berkata," Riz, bangun Riz, tidur melulu ". Anak-anak pasti akan tergelak mendengarnya.

e. Anak-anak menerima bentuk cerita apapun. Yang dia tangkap adalah ceritanya. Tidak penting apakah ceritanya tentang manusia atau binatang.

f. Dalam Al- Qur`an, terdapat 1000 lebih kisah, ini bisa menjadi bahan bagi orang tua untuk menanamkan agama pada anak mereka. Syaratnya, buat korelasi antara masa lampau dengan sekarang. Pembaca yang budiman, mendongeng memang tidak segampang yang kita bayangkan, tidak bisa asal mengarang namun, perlu persiapan yang matang.

Jika melihat manfaat kegiatan ini, sebagai orang tua yan ingin selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, tentu akan rela berkorban untuk menyediakan waktu , tenaga, dan uang untuk membeli buku agar kegiatan yang penuh manfaat ini bisa dilakukan. Selamat mendongeng! Selamat mencoba! Pasti Bisa!

*) Guru SD Negeri Lempuyangwangi Yogyakarta

Jln. Hayam Wuruk 09 Yogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun