Mohon tunggu...
Giovani Walewawan
Giovani Walewawan Mohon Tunggu... Seniman - Seorang penjelajah yang merasa tersesat di jalan yang benar

Ad Infinitum

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Aku dan Hujan di Sore Ini

14 Maret 2019   13:28 Diperbarui: 14 Maret 2019   14:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku melihat gadis-gadis muda berkaki lincah berlari-berlari
Kesal daripadanya memaki-maki
Sama halnya dilakukan dengan lelaki tua di sana
Juga anak-anak kecil yang seketika berwajah muram di taman
Ada apa sore ini?
kesepian di sepanjang mata memandang
Jalan-jalan seketika di kosongkan
Semuanya singgah pada pinggiran di pertokoan
Disanalah bersama semua keluh di perbincangkan
Sendangkan Aku
Aku berdiri tepat di tengah-tengah langit mereka
Sendiri dan sekujur tubuh mulai dibasahi gerimis
Berdiam saja, menunggu hingga saat dimana mereka akan betul menyadari tentang sebuah makna hujan di sore ini
Kemudian Aku akan kembali dan berkata kepada langit; "bahwa Aku mencintai perempuan yang mencintai hujan itu".

Ohoijang, 14 Maret

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun