Teori Psikoanalisis dibagi ke dalam tiga kelompok besar yang membahas Id, Ego, dan Superego. Kali ini kita akan menganalisa tiga cakupan dari psikoanalisis dalam film Srikandi (2016).
Seperti apa? Ayo, kita simak bersama!
Teori Psikoanalisis
Michael Ryan mengungkapkan psikoanalisis merupakan penggambaran pemikiran yang diterima secara sadar dari bagian bawah sadar. Psikoanalisis memahami bahwa kepercayaan sebagai ruang untuk mengeluarkan perasaan, kemauan, dan pikiran bawah sadar atau disebut dengan ego kita yang tidak dapat menerima karena satu dan lain hal dari masa lalu seseorang, tuntutan sosial, norma budaya dll.Â
Sedangkan psikologi berkaitan dengan perubahan dalam pikiran. Konsep psikoanalisis akan digunakan dalam membahas tokoh dalam film untuk mengetahui bagaimana tokoh tersebut membangun pemikiran penonton secara sadar maupun tidak sadar.
Teori psikoanalisis di perkenalkan oleh seorang psikolog terkenal bernama Sigmun Freud. Freud mengagas tiga prinsip dasar teori psikoanalisis yang ada dalam diri manusia, yaitu:
- Id berkaitan dengan jati diri seseorang yang melekat sejak lahir. Saat di lahirkan id mengandung unsur psikologi yang diturunkan seperti, naluri dan motivasi. Id bekerja dalam diri manusia secara tidak sadar untuk mendapatkan kenyamanan dan menghindari rasa sakit.
- Ego adalah bentuk kesadaran diri untuk melindungi persinggungan dengan pihak luar yang memberikan stimulan dari dalam yang bisa saja berlawanan dengan peraturan, norma dari luar itu.
- Superego bertindak untuk mengawasi gerakan dan mengoperasikannya yang berasal dari hati nurani, bahwa dalam diri kita mempunyai rasa benar dan salah, diterima maupun tidak diterima.
Tiga Srikandi merupakan film Indonesia yang dirilis tahun 2016 di angkat dari kisah nyata di tahun 1988, dimana ketiga wanita ini berjuang dalam perlombaan Olimpiade Seoul sebagai perwakilan ajang pemanah yang memenangkan mendali perak pertama untuk negara. Film ini disutradarai oleh Iman Brotoseno dan dibintangi oleh artist Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan, Tara Basro, Reza Rahardian dan lain-lain. Saat ini saya tidak membahas tokoh utama tiga srikandi tetapi saya akan menganalisa sosok Donald Pandiangan yang diperankan oleh Reza Rahardian.
Analisis Tokoh Pandi
Pandi merupakan seorang pelatih dari bidang olahraga memanah yang membimbing ketiga srikandi.Â
- Id yang dialami oleh Pandi yaitu keinginannya untuk tim srikandi menang dalam kejuaraan Olimpiade. Pernah mengalami kegagalan saat memimpin tim pemanah pada Olimpiade sebelumnya, membuat dirinya secara tidak sadar mendorong dia untuk bangkit kembali. Â Ditunjukan dengan janji dia kepada investor untuk diberikan kesempatan melatih tiga srikandi dengan maksimal untuk meraih kemenangan.
- Ego muncul dari penolakan pandi untuk mengatur tim srikandi diluar aturan organisasi. Konflik timbul dari aturan yang Pandi buat sendiri dan mutlak tanpa diganggu oleh siapun menjadikan beban bagi tiga srikandi yang mana kebebasan mereka semakin dikekang. Itulah yang membuat fokus tiga srikandi menurun dan tiga srikandi sempat meminta pertimbangan dari Pandi untuk tidak mengekang mereka agar mereka tidak terbeban.
- Superego, Pandi merasa dirinya memiliki kontrol serta pengawasan pada tiga srikandi membuat dirinya menjadi pelatih yang tegas, disiplin, pemarah, dan tidak  menerima anak didiknya belajar memanah selain dari Pandi.Â
Dari film 3 Srikandi saya dapat menyimpulkan bahwa teori psikoanalisis begitu berperan dalam diri tokoh Pandi. Dengan demikian kita juga dapat terbantu untuk mengetahui film ini.Â
Daftar Pustaka
Ryan, M. (2012). An Introduction to Criticism. UK: Willey Blackwell
Psikologi.ustjogja.ac.id (2015). Teori Kepribadian Sigmun Freud. Diakses dari https://psikologi.ustjogja.ac.id/index.php/2015/11/05/teori-kepribadian-sigmund-freud/, tanggal 15 November 2021.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H