Penggunaan BASIC jurnalisme multimedia menjadi penting bagi media online. Paul Bradshaw mengungkapkan bahwa ada beberapa prinsip BASIC jurnalisme yakni, pertama Brevity, kedua Adaptation, ketiga Scanability, keempat Interaktivity, kelima Community and Conversation.Â
Untuk memperjelas lima peran dasar jurnalisme, ayo kita simak bersama!
1. Brevity (B)
Pada web penyajian informasi berbeda dengan media konvensional. Terdapat sebuah proses shovelware merupakan cara pembuatan konten media lain yang dimasukan ke web tanpa tahu apakah itu sesuai ataukah tidak.
Membaca di web berbeda saat kita membaca melalui media cetak, dengan demikian pengemasan informasi di situs web harus lebih ringkas dengan format teks, video dan audio. Ketentuan tulisan di web maksimal 500 kata, dengan fokusnya masing-masing, paragraf harus pendek, tiap paragraf mempunyai satu konsepsi.
Sementara itu, format video dan audio yang dikirim pada platfrom Youtube, durasi video dan audio tidak boleh lebih dari tiga menit karena dirasa terlalu panjang. Brevity dengan konsep media online memberikan peluang bagi orang lain untuk menanggapi, mengedit atau memberikan deskripsi berbeda, memerlukan database atau proses jurnalisme lanjutan.
Dari hasil observasi yang dilakukan pada media Wowkeren.com sudah menggunakan prinsip Brevity ditunjukan melalui rata-rata jumlah tulisan sekitar 300-500 kata. Contohnya berita terkait kunjungan Presden Jokowi di Uni Emirat.
Kakak Alyssa Soebandono Pindah Agama yang berdurasi 2:36.
Sedangkan untuk video Wowkeren.com telah menerapkan prinsip ini. Rata-rata durasinya 1-3 menit. Seperti videoSementara penggunaan audio dalam media Wowkeren.com sama sekali belum digunakan. Hal ini dibuktikan dari berita berjudul Persahabatan Antara Monika Dan Lip J 'Street Woman Fighter' Turut Mencatat Perhatianan Senior Yoo Jae Seok.
2. AdaptationÂ
Yohanes Widodo menjelaskan bahwa ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan yakni hyperteks, audio, video, foto, tayangan slide audio, animasi, flash interaktivitas, basis data, blog, Twitter, live chats, elemen komunitas-forum, wiki, jejaring sosial, jejak pendapat, survei, pemetaan, dan mashup. Berdasarkan hasil pengamatan Wowkeren.com sudah mengaplikasikan prinsip Adaptation. Hal ini ditunjukan dengan terdapatnya hyperteks, video, dan foto.Â
Seperti pada berita berjudul Jessica Iskandar Selama Ini Selalu Menangis Diam-Diam Agar El Barack Tidak Melihatnya Bersedih Usai Kepergian Richard Kyle. Ditampilkan dalam bentuk foto, video, hyperteks.Â
Pada era new media seorang jurnalis perlu ahli dalam mengelolah media yang merupakan bagian dari tempat mereka bekerja. Dulu jurnalis hanya bertugas untuk menulis teks, merekam video maupun audio namun di era 21-an ini jurnalis harus mampu beradaptasi dengan situs web karena media konvensional sudah beralih ke situs web.Â
Yohanes Widodo menjelaskan bahwa ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan yakni hyperteks, audio, video, foto, tayangan slide audio, animasi, flash interaktivitas, basis data, blog, Twitter, live chats, elemen komunitas-forum, wiki, jejaring sosial, jejak pendapat, survei, pemetaan, dan mashup. Berdasarkan hasil pengamatan Wowkeren.com sudah mengaplikasikan prinsip Adaptation. Hal ini ditunjukan dengan terdapatnya hyperteks, video, dan foto.
Seperti pada berita berjudul Jessica Iskandar Selama Ini Selalu Menangis Diam-Diam Agar El Barack Tidak Melihatnya Bersedih Usai Kepergian Richard Kyle. Ditampilkan dalam bentuk foto, video, hyperteks.Â
3. Scanability
Umumnya konsumen situs web berita beradaptasi pada probabilitas dilaman pencarian (Googling). Mereka akan mencari dengan menggunakan judul, subjudul, tautan dan apapun. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memindai halaman web, yaitu:
- Judul: tidak ambigu, harus jelas.
- Intro-ringkasan: paragraf menceritakan inti yang bermanfaat.
- Subjudul: membagi suatu artikel ke beberapa paragraf.
- Number List: list menarik perhatian.
- Kutipan Identasi: kutipan langsung
- Hyperlinks: teks berwarna biru yang digaris bawahi dengan tulisan "click-me"
- Kata-kata tebal: menunjukkan kata kunci untuk masuk dalam teks.
Bila dilihat dengan media Wowkeren.com maka dapat disimpulkan bahwa prinsip Scanability sudah diterapkan. Dibuktikan dari rata-rata judul tidak menunjukkan ambiguitas, menggunakan subjudul, kutipan identasi, hyperlinks, ringkasan, dan number list.
4. Interactivity
Jim Hall menegaskan interaktivitas menjadi tambahan nilai dari jurnalisme selain objektivitas, dan kebenaran. Interaktiv di media menyampaikan pengaruh dari pengguna.
Dalam prosesnya dilapangan akan dilakukan dengan dua sudut pandang, pertama ruang dan waktu, kedua input dan output. Terkait ruang dan waktu maka berita yang ada di Wowkeren.com dapat diakses kapan saja, dimana saja tanpa ada batasan.Â
Sehingga pengguna dapat dengan muda berinteraksi kembali dengan informasi itu. Input dan output pengguna dapat mengunggah kembali pada plaftrom media lain, menulis dari perspektif berbeda, menggunakan data, dan melakukan proses jurnalisme yang lebih mendalam, diwaktu yang berbeda karena tidak memiliki batasan serta informasi yang akan dicari masih tersimpan.
5. Community & Conversation
Komunitas sekarang menjadi bagian dari media. Jurnalisme selalu berusaha untuk memberikan layanan kepada komunitas bersifat komersial.
Komunitas itu berkaitan dengan pasar. Tugas jurnalis adalah memberikan informasi kepada komunitas, dan dukungan untuk dapat bergabung dengan komunitas.
Contohnya, ketika seorang jurnalis ingin mengetahui informasi yang terjadi tentang komunitas tersebut maka jurnalis harus punya banyak cara untuk dekat dengan komunitas. Conversation merupakan penerbitan.Â
Namun dari kedua prinsip ini Wowkeren.com belum menyajikan lebih jauh untuk jurnalis dan pembaca berinteraksi. Tapi media Wowkeren.com sudah memberikan yang terbaik untuk menyajikan informasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Wowkere.com cukup baik dalam mengelolah medianya dengan menggunakan lima prinsip Basic jurnalisme multimedia.