Mohon tunggu...
Given Nice
Given Nice Mohon Tunggu... Lainnya - 190906932

Hallo teman-teman, perkenalkan saya mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hoax dalam Jurnalisme Multimedia di Masa Pandemi (Studi Kasus: Vaksin Chip)

23 Oktober 2021   00:00 Diperbarui: 25 Oktober 2021   22:51 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era modern kemajuan teknologi informasi membawah masuk internet sebagai proses perkembangan yang mempengaruhi sebagian besar kehidupan manusia. Internet memilik sistem jaringan global yang dapat diakses secara universal.

Dampak yang ditimbulkan mselalui pertumbuhan internet adalah membuka ruang besar bagi penyebaran informasi, seperti arsip hiperteks yang terhubung dengan World Wide Web (WWW), surat elektronik, smarthpone, dan pendistribusian beragam file.

Pengaruh internet yang kuat itulah yang membuat perubahan pada media baru sebagai konten yang disajikan berdasarkan permintaan (on demand) melalui internet.

Ketika mengkaji lebih jauh spesifikasi media baru, yakni:

  1. Digital: penyimpanan informasi dalam bentuk hard disk yang terhubung dengan satelit untuk konvergensi macam-macam format informasi seperti teks, audio, ataupun visual dengan bantuan smartphone.
  2. Interaktif: media baru membuka peluang besar bagi banyak orang untuk ikut serta secara aktif dalam menjadi produsen maupun konsumen media.
  3. Hypertextual: hypertext atau tautan (link) adalah inovasi dari media baru yang memberikan kesempatan bagi semua orang untuk membagikan informasi sesuai yang mereka inginkan.
  4. Global: kecepatan dan jangkauan media baru yang luas mengakibatkan informasi terus bertambah dan tidak berkurang.
  5. Virtual: menampilkan satu keadaan yang terlihat seperti nyata. Seperti, kita bertemu seseorang melalui virtual meeting seolah-olah membuat kita merasa sudah bertemu dengan langsung.
  6. Simulated: menampilkan suatu kejadian nyata menjadi kejadian stimulan.

Semua perkembangan menghasilkan sesuatu pola kehidupan baru. Semakin terbuka dan memiliki jaringan yang besar membuat akses di berbagai media jadi lebih mudah dan cepat.

Jurnalisme Multimedia

Sumber: kompasiana.com
Sumber: kompasiana.com

Jurnalisme merupakan proses mendokumentasi kejadian sehari-hari. Sementara multimedia adalah penggabungan dari beberapa media konvensional seperti televisi yang menyajikan konten video dan audio, dan koran menampilkan konten teks dan gambar.

Multimedia membuat pertumbuhan media semakin meningkat. Bila digabungkan jurnalisme multimedia adalah satu kegiatan mencari, menghimpun, dan mengirimkan berita kepada publik melalui Web, email, SMS, MMS, dan platfrom media lain dengan format non linear kemudian diberikan teks, foto, video, audio, dan musik untuk menarik minat audience.

Penyajian berita dalam jurnalisme multimedia jauh lebih menarik dari pada jurnalisme di jaman dahulu yang hanya diterima satu arah saja serta konten yang disajikan kurang beragam mengakibatkan para penikmat media menjadi bosan.

Namun strategi yang digunakan dalam jurnalisme multimedia jauh lebih murah, mudah dan cepat didapatkan, karena media semakin beragam. Membuka peluang bagi konsumen untuk beralih menjadi produsen berita.

Tidak lagi menjadi konsumen yang pasif namun berubah menjadi konsumen aktif  dalam media.

Dampak buruk yang diterima dari kegiatan jurnalisme multimedia, yakni:

  1. Informasi semakin banyak membuat masyarakat umum menjadi bias terhadap informasi.
  2. Kualitas informasi mengalami penurunan, karena kredibilitas dari berita tersebut tidak dapat dibuktikan.
  3. Penyebaran hoax meningkat sehingga dapat menggiring opini publik yang salah.

Hoax

Sumber: islamindonesia01.blogspot.com
Sumber: islamindonesia01.blogspot.com

Hoax merupakan berita yang memuat informasi bohong untuk menutupi berita sebenarnya. Hoax adalah dampak dari kebebasan bersuara dan bersikap di internet khususnya di media sosial, blog maupun platfrom media lainnya.

Kemudahan serta indepedensi media membuat banyak sekali media baru muncul dan semakin banyak pula orang berlomba-lomba untuk memproduksi konten.

Itulah yang menyebabkan penyebaran hoax akan terus ada di platfrom media, karena kecepatan dan ciri media digital yang mudah menjadi peluang untuk hoax tersebar semakin besar.

Penyebaran hoax di masa pandemi COVID-19 merupakan fenomena yang bisa kita temui sekarang ini. Beraneka macam informasi yang mengalir terkait pandemi terlebih khusus program vaksinasi terus bergulir ditengah masyarakat.

Studi Kasus: Vaksin Chip COVID-19

Sumber: www.benangmerahnews.com
Sumber: www.benangmerahnews.com

Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara di dunia yang terdampak COVID-19. Dua tahun lebih wabah COVID menyerang negeri ini serta meluluhlantakan semua aktivitas kehidupan manusia dalam hitungan waktu yang cepat.

Mulai dari sekolah, bekerja, berdagang, kegiatan ke agamaan dan sebagainya menjadi terbatas. Semua aktivitas yang melibatkan tatap muka langsung ditiadakan dan beralih ke platfrom media digital sebagai bentuk perubahan menuju kegiatan dalam jaringan / Virtual di masa pandemi.

Seperti yang kita ketahui bersama penyakit COVID-19 merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan bisa ditularkan. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mematikan virus tersebut agar Indonesia dapat pulih kembali.

Salah satu program pemerintah yang sedang berjalan yakni vaksinasi COVID-19. Ketika pemerintah sedang mengupayakan vaksin COVID di tahun pertama dari masuknya penyakit COVID-19, menuai pro dan kontra dalam masyarakat.  

Awal tahun 2021 tepatnya di bulan jenuari "Vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan di Indonesia ada 1,3 juta orang. Tahap kedua diberikan kepada petugas publik sekitar 17,4 juta, lalu lansia di atas 60 tahun yang jumlahnya 22,5 juta," Ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Kabar gembira tersebut disambut dengan hangatnya oleh seluruh masyarakat Indonesia namun tidak terkecuali bagi mereka yang tidak menentang program vaksinasi COVID-19.

Tiba waktunya kegiatan vaksinasi dilakukan munculah berita-berita hoax terkait vaksin chip yang rumornya beredar saat dilakukan penyuntikan vaksinasi akan dimasukan chip ke dalam tubuh manusia dan orang telah divaksin aktivitasnya akan di kontrol seumur hidup.

Sumber: cekfakta.com
Sumber: cekfakta.com
Ramai sekali informasi yang tersebar di platfrom media digital dan berita tersebut datang dari orang-orang yang tidak memiliki kapasitas terkait vaksinasi COVID-19. Proses penyebaran informasi inilah yang disebut dengan jurnalisme multimedia. Kenapa demikian?

Karena terdapat pengiriman informasi dimuatkan dalam bentuk teks, foto, video, audio yang menjadi bagian dari multimedia.

Setelah mendapatkan berita dari platfrom media, publik kembali membagikan tautan link (Hypertextual) informasi tersebut dan dikirimkan ke media pribadi dan dibagikan secara terus menerus ke orang-orang yang berbeda, sehingga kabar tersebut mempengaruhi orang lain untuk percaya pada informasi hoax terkait vaksin chip dan membuat mereka takut untuk di vaksin.

Publik menjadi interaktif merasa paling tahu dan kemudian berperan sebagai produsen berita tentang vaksin chip dan menulis di blog sebagai bentuk kritikan ke pemerintah untuk membuktikan vaksin chip benar adanya namun kredibilitas informasi tidak dimiliki produsen berita. Kecepatan penyebaran informasi mengakibatkan informasi yang benar menjadi tertutup, karena berita hoax.

Sebenarnya di masa pandemi COVID-19 ini pemerintah semakin transparansi membahas vaksinasi COVID-19. Ketika hoax vaksinasi itu mencuat di media digital Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, isu penanaman chip yang bisa melacak masyarakat yang telah menerima vaksin adalah berita bohong/hoax.

Maka tanggapan dari pemerintah menjadi informasi penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk tidak mempercayai berita hoax terkait vaksina chip COVID-19 sekaligus menjadi catatan penting bagi masyarakat untuk lebih pintar dalam mencari dan mencermati informasi agar tidak mudah dipengaruhi oleh berita hoax yang merusak kehidupan dalam negera. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun