Konflik merupakan situasi alami timbul dari pihak -- pihak yang berkonflik. Menurut Wexley & Yukl (1988) konflik adalah pertikaian karena selisih paham serta dengan sengaja mengganggu pihak lawan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam organisasi ketika muncul konflik, maka akan menganggu konsentrasi dalam team untuk bekerja sama, karena pihak yang satu dan yang lain merasa lebih unggul dari lawan. Perselisihan yang tengah terjadi pada sebuah organisasi bisa dikaitkan dengan peribahasa "Ada asap karena ada api" peribahasa ini mempunyai pesan penting yang mengarah kepada pihak -- pihak yang tengah bersitegang. Untuk mencari tahu sumber umum dari setiap konflik yang terjadi dalam organisasi, sebagai berikut.
- Kompetisi antar pihak yang berkonflik
Penyebab pertama ini pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Dalam dunia pekerjaan atau pun organisasi pasti ada orang yang mau untuk lebih dominan dengan pihak lain karena merasa dirinya lebih hebat, melihat peluang dan kedudukannya yang lebih tinggi dari teman -- temannya.
- Bergantung dengan orang lain
Ketika kita bergantung dengan orang lain dan tidak menemukan satu pemikiran yang sama terkait pekerjaan yang sedang dilakukan maka timbul konflik itu sangat besar.
- Berbeda pendapat
Pastinya setiap organisasi mempunyai tujuan masing -- masing. Ketika tujuan atau target yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan maka akan hadir konflik -- konflik yang bersifat besar ataupun kecil dan biasanya konflik tersebut terkait dengan kebutuhan finansial organisasi, reward yang diberikan untuk tiap anggota dalam organisasi, pembagian tugas antar tiap anggota dalam organisasi, kebutuhan dalam organisasi terus meningkat.
Ketika sebuah konflik muncul pastinya ada cara pengelolaan konflik dalam organisasi agar perselisihan yang tengah berlangsung bisa cepat terselesaikan. Pengelolaan konflik organisasi, sebagai berikut.
- Meredam konflik
Meredam artinya sebagai anggota dalam sebuah organisasi dibutuhka sikap kerjasama yang tinggi pada setiap anggota, agar adanya perselisihan antar teman yang satu dengan yang lain kita bisa menengah atau mendamaikan bukan menambah panjang konflik yang sedang terjadi.
- Menyelesaikan konflik
Ada beberapa cara yang dikemukan oleh Winardi (1994) dengan mendominasi dengan mengancam atau memberi teguran keras kepada pihak -- pihak yang sedang berkonflik, mencari jalan tengah untuk masalah yang dihadapi, menemukan kedua belah pihak yang berkonflik untuk sama -- sama mendapat alasan terkait munculnya konflik dan hasil akhir dari masalah tersebut yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Pada intinya, menyatukan beberapa kepala dalam satu organisasi memang tidaklah mudah. Dinamika berorganisasi merupakan suatu hal yang wajar untuk mendapatkan satu tujuan dan memberikan dampak baik untuk orang lain bukan hanya dalam interaksi berorganisasi tetapi di masyarakat. Memahami bentuk konflik fungsional dan disfungsional. Ketika munculnya konflik sebagai pemimpin maupun anggota kita perlu menangani dan bukan membiarkan.
Daftar Pustaka
Wexley, Kennet & Gary A. Yukl . 1988. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Jakarta: Citra Aditya Bhakti.
Winardi. 1984. Manajemen Konflik: Konflik Perubahan dan Pengembangan. Bandung: Mandar Maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H