Kota Ambon merupakan ibukota provinsi Maluku yang terletak di bagian timur Indonesia. sejarah kelam yang pernah terjadi di Maluku konflik antar kelompok agama Islam, dan kelompok agama kristen.
Kerusuhan beberapa tahun silam di Maluku, membawah duka dan tanggisan bagi masyarakat Maluku yang saat itu merasakan dampak dari perang antar saudara.
“Ambon Manise” merupakan sebuah julukan bagi orang-orang di Ambon, yang dikenal manise. Kemudian sebutan itu berubah menjadi “Ambon Pahite” (Liputan6.com). Sejumlah sejarawan dalam dan luar negeri memberikan tanggapan mereka terkait kerusuhan tahun 1999 di Ambon, sebagai konflik antar umat beragama yang paling terbesar dan terparah dalam sejarah politik di Indonesia.
Akibat yang di timbulkan dari kerusuhan 1999, banyak memakan korban yang meninggal baik dari kelompok muslim maupun kelompok kristen bukan itu saja kerugian akibat hancurnya gedung dan fasilitas publik seperti, sekolah, rumah sakit, kampus, kantor, pasar dsb.
Bisa dibayangkan berapa banyak orang yang kehilangan saudara, keluarga bahkan harta benda mereka. Walaupun konflik di tahun 1999 telah berlalu, masih membawah trauma, sedih dan kehilangan bagi semua masyarakat Maluku.
Bayangan takut masih dihantui kelompok kristen, ketika ingin berpergian ke wilayah muslim mereka masih trauma begitu juga dengan kelompok muslim. Ketakutan itu juga terlihat pada masyarakat setempat yang masih memetahkan lokasi tempat tinggal untuk kelompok muslim dan kelompok kristen tidak tinggal satu wilayah.
Hal tersebut yang membuat interaksi yang terjalin hanya sebatas wilayah, dan komunitas agama dari pada bergabung dengan komunitas agama lain.
Proses untuk Ambon bangkit dan keluar dari kerusuhan antar umat beragama, memakan waktu yang cukup lama dan tidak mudah untuk menghilangkan trauma di masyarakat. Bukan saja untuk masyarakat di Maluku dan kota Ambon tetapi bagi semua masyarakat di Indonesia dan luar negara Indonesia yang masih memberikan persepsi mereka terhadap Maluku, secara khusus kota Ambon yang masih belum aman untuk di kunjungi ini merupakan persepsi selektif yang di pelajari.
Konflik agama yang terjadi di Maluku menyita perhatian masyarakat Indonesia yang memberikan penilaian buruk kepada masyarakat yang identik dengan kekerasan, kriminal dsb kepercayaan terbentuk karena ingatan pada konflik agama di Maluku tahun 1999. Kredibilitas terbentuk dari variasi budaya setelah konflik sosial di Maluku.
Namun ternyata seiring berjalannya waktu Maluku secara khusus kota Ambon menunjukkan proses perubahan untuk bangkit dan keluar dari kisah piluh itu walau belum sembuh total dari rasa takut dan trauma, pelan tapi pasti Ambon bangkit dan menunjukkan pada dunia bahwa masyarakatnya telah sadar dan mau hidup kondusif seperti sedia kala.
Pasca konflik antar umat beragama berlalu di buatlah monumen gong perdamaian dunia di kota Ambon dan monumen perdamaian yang 35 di dunia. Bukti dibangun gong perdamaian di Ambon untuk menunjukkan bahwa ambon sudah berdamai dan itu benar-benar terjadi bukan sebuah cerita bohong. Karena dari gong perdamaian tergambar masyarakat di Maluku, kota Ambon menjunjung tinggi persaudaraan (dahlia, 2014).
“Katong samua basudara”, “Potong di kuku rasa di daging”, “Ale rasa beta rasa”. Sebuah pesan moral yang bisa di petik dan di ambil untuk menggambarkan hidup rukun pasca konflik agama di Maluku.
Ambon kota kecil di ujung timur yang membawah banyak pelajaran hidup dan menjadi bukti bahwa Maluku, kota Ambon wajib dikunjungi karena bukan dari sejarahnya saja yang menginspirasi tetapi keindahan alam yang begitu indah dan tidak boleh di lewatkan. Ainun (2019), 3 objek wisata di Ambon yang wajib di datangi antara lain:
- Monumen Gong Perdamaian yang menjadi bukti Ambon bangkit dari konflik bersaudara.
- Jembatan Merah Putih merupakan jembatan terpanjang di Indonesia timur.
- Pantai Pintu Kota.
Ketiga objek wisata itu ternyata, belum cukup untuk memperkenalkan keindahan kota Ambon karena masih ada objek wisata lain di Ambon dan secara umum di semua wilayah Maluku yang indah dan cantik untuk dikunjungi.
Daftar Pustaka
Liputan6.com. (2017). Belajar Toleransi Beragama dari Ambon.
Dahlia, R. (2014). Keren! Monumen Perdamaian Dunia Ada di Ambon. detikTravel.
Ainun, Y. (2019). 3 Objek Wisata Instagramable yang Wajib Anda Datangi Saat Berlibur ke Ambon. Times Indonesia.
Samovar, L.A., Potrer, R.E., & McDaniel, E. R. (2014). Komunikasi Lintas Budaya (edisi 7). Jakarta Selatan: Salemba Humanika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H