Mohon tunggu...
Giva Mput
Giva Mput Mohon Tunggu... -

it's me

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pelayanan Mewah Kereta Api Ekonomi

10 Juni 2012   16:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:08 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kereta api adalah kendaraan pilihan utama masyarakat Indonesia kebanyakan untuk mudik atau untuk melakukan perjalanan jauh. Selain harganya yang relatif murah jika dibandingkan dengan transportasi yang lainnya, juga relatif lebih cepat dan aman. Ada beberapa kelas untuk kereta api, ada ekonomi, bisnis, dan eksekutif.

Kali ini saya akan sedikit menceritakan pengalaman saya saat menaki kereta api ekonomi. Dimulai pada tanggal 2 Juni 2011, meski itu bukan kali pertama saya menggunakan kereta api. Ada suasana menarik jika dibandingkan dengan bus atau pesawat terbang. Disana saya dapat menemukan kemewahan dari kereta api ekonomi. Saat kita haus dan lapar, datanglah beberapa orang penjual yang menawarkan berbagai macam makanan dan minuman. Kata-kata yang saya ingta diantaranya, "Makan, makan, makan nasi ayam." ada juga yang menawarkan "Popmie, kopi, pomie, kopi, popmie 2000". Subhanallah, betapa mewahnya kereta apai ekonomi.

Tidak hanya itu saja, saat kita mulai bosan, datang beberapa orang yang menghibur kita dengan suara-suara merdunya diiringi lantunan musik nan syahdu. Ada juga yang menawarkan barang-barang yang menarik dan keren-keren untuk oleh-oleh. Coba dicari pelayanan super mewah ini, hampir tidak dapat ditemukan saat kita menggunakan kelas eksekutif, atau yang ongkosnya lumayan nguras abis dompet.

Jika dengan eksekutif mungkin bisa cukup singkat perjalannya, maka dengan kereta api ekonomi kita dapat menikmati keramaian stasiun sembari menunggu keretanya datang. Bahkan kita bisa diberikan pelayanan yang lebih lama jika dibandingkan dengan kelas eksekutif. Bagaimana tidak, biasanya kan sampai molor 1 jam perjalanan. Enak sekali bukan pelayanan ekonomi.

Coba saja para anggota dewan atau sekali-kali bapak pres dan wapres bisa menikmati pelayanan super mewah ini, mungkin bisa menjadi rekomendasi bagi negara-negara tetangga, untuk menggunakan kelas ekonomi saat berkunjung ke Indonesia. Tapi, apa mau yah? Kalau toh mau, pasti akan dikawal ketat oleh paspampres atau pengamanan lainnya. Atau mungkin bisa sambil nyamar, biar tidak ketahuan kalau sedang dikawal.

Saya jadi teringat tentang kisahnya Khalifah Umar bin Khatab, saat beliau dengan rela hati mengangkat sekantung gandum untuk diberikan pada sebuah keluarga yang sudah lama tidak makan, dan hanya memasak batu untuk menghibur anaknya. Betapa arif dan bertanggungjawabnya beliau terhadap amanahnya. Lembut kasih sayangnya laksana cinta seorang ibu, bertanggungjawabnya laksana seorang ayah, dan ketaatannya pada Allah laksana seorang anak yang taat pada Allah dan kedua orang tuannya. Bahkan cintanya pada Allah dan Rasulnya melebihi cintanya pada dirinya sendiri. Mungkin itu satu contoh pemimpin dari sekian banyak pemimpin yang Rasulullah tarbiyah.

Kereta api ekonomi memang sangat mewah dan luar biasa, saya menulis ini pun karena kereta api ekonomi. Pelayanan dahsyat, murah, dan yang tak kalah asyiknya adalah relatif aman.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun