Cita Rasa Jepang di Sudut Magelang

Menikmati senja di kawasan wisata Borobudur barangkali bisa menjadi alternatif pilihan liburan singkat bagi mereka yang tinggal di sekitar wilayah Kedu. Kawasan yang berada di bawah perbukitan menoreh ini menyuguhkan suasana pedesaan yang sejuk dan syahdu. Hal ini dilengkapi oleh salah satu kedai makanan Jepang yang berada di Tingal Kulon, Wanurejo, Borobudur. Takoyaki House yang buka sejak akhir tahun 2020 menyuguhkan sajian khas autentik dari Jepang. Belum lama buka, kehadiran kedai ini sudah meramaikan khasanah kuliner kawasan wisata Borobudur. 

Kedai yang berlokasi tepat di depan Liman Jawi Art House ini menyajikan dua menu utama yaitu Takoyaki dan juga Kameyaki. Buka setiap Rabu-Minggu pukul 15.00-20.00 WIB, Takoyaki House tidak pernah sepi dari pengunjung. Antriannya selalu ramai dan penuh. Menyajikan makanan ringan khas Jepang mungkin sudah biasa bahkan banyak kedai takoyaki lain yang umum dijumpai, akan tetapi yang membuat tempat ini spesial adalah menggunakan resep turun temurun khas dari Jepang. Pemilik kedai ini menuturkan bahwa takoyaki yang ia buat merupakan resep asli milik neneknya yang merupakan orang Jepang. Sehingga tidak heran jika kudapan yang ia sajikan ini benar-benar oishii  seperti cita rasa Jepang asli.

Source: Instagram @takoyaki__house

Meskipun diolah dengan cita rasa Jepang asli, tidak lantas menjadikan kudapan yang dijual di tempat ini menjadi mahal. Untuk satu porsi Takoyaki berkisar dari Rp. 18.000 sampadi dengan Rp. 21.000 -an saja tergantung toping dan isiannya. Untuk isiannya sendiri ada gurita, bakso ayam, bakso sapi, dan keju. Selain takoyaki, di kedai ini juga menyuguhkan kemeyaki yang tidak kalah enaknya! Aroma harum, tekstur lembut, dengan isian yang berlimpah membuat kudapan manis yang satu ini menjadi primadona kedua setelah takoyaki. Dengan pilihan rasa vanilla, kacang merah, green tea, dan kacang hijau, kudapan ini dibandrol dengan harga lima ribu rupiah saja. Tidak hanya dijual ecer, kameyaki di sini juga dijual perkotak besar sehingga bisa dijadikan salah satu alternatif oleh-oleh. Kedai ini juga memiliki menu makanan berat yaitu Gyu-don yang dibandrol Rp.20.000-an saja. Ciri khas utama dari kedai ini adalah penggunaan acar jahe sebagai bumbu pelengkap, tidak heran jika rasa kudapan ringan dari kedai ini memiliki cita rasa yang unik dan khas. Selain itu, dikemas dengan pembungkus kertas yang ramah lingkungan menjadi nilai plus lain dari kedai ini. Alih-alih menggunakan sterofoam, pemilik kedai lebih memilih membungkus makanannya dengan kertas, selain ramah lingkungan juga lebih sehat. 

Source: Instagram @takoyaki__house

Source: Instagram @takoyaki__house

Mengingat jam buka pada sore hari, wisatawan yang ingin menikmati makanan khas Jepang ini bisa menyantapnya sembari menikmati suasana senja di sekitaran desa wisata Borobudur. Banyak sekali pilihan tempat yang bisa dijadikan tempat alternatif untuk menikmati senja di sini seperti balkondes, atau bahkan taman-taman di sekitaran Borobudur. (git)