Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Proyek strategis ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan air dan pangan di Indonesia. Dengan target penyelesaian pada tahun 2025, Bendungan Jragung diharapkan dapat berfungsi sebagai sumber air baku, irigasi, pengendalian banjir, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan pariwisata yang akan memberi manfaat luas bagi masyarakat setempat.
Ungaran, 7 November 2024 -- PT Brantas Abipraya (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berfokus pada bidang konstruksi, tengah membangunBendungan Jragung memiliki kapasitas tampung hingga 90 juta meter kubik(m3) dan akan menjadi sumber air baku bagi Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. "Bendungan ini direncanakan menyediakan pasokan air baku sebesar 500 liter per detik untuk Semarang, serta 250 liter per detik untuk masing-masing wilayah Grobogan dan Demak," ujar Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya.
Selain itu, Bendungan Jragung juga akan mengairi lahan pertanian seluas 4.528 hektar di wilayah irigasi Jragung, Kabupaten Demak. Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan frekuensi penanaman dari satu kali setahun menjadi dua hingga tiga kali setahun, yang akan berkontribusi signifikan pada ketahanan pangan di Jawa Tengah.
Dalam aspek pengendalian bencana, bendungan ini dirancang untuk mengurangi risiko banjir di daerah hilir. Dengan pengaturan aliran yang optimal, bendungan ini mampu menurunkan risiko debit banjir dari 378.000 meter kubik per detik menjadi 170.000 meter kubik per detik, atau sekitar 45% pengurangan banjir di Semarang.
Selain fungsi utamanya sebagai sumber air baku dan pengendali banjir, Bendungan Jragung juga akan dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dengan kapasitas 1.400 KW, menyediakan energi terbarukan bagi masyarakat sekitar. Kawasan bendungan juga direncanakan menjadi destinasi wisata air dan agrowisata yang didukung oleh taman botani di area hijau, yang diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal.
Pembangunan Bendungan Jragung merupakan bagian dari komitmen Brantas Abipraya dalam mendukung program infrastruktur ketahanan air yang dicanangkan pemerintah, dengan menargetkan pembangunan 61 bendungan pada 2015-2025 untuk mencapai ketahanan air, pangan, dan energi. Dimulai sejak akhir tahun 2020, Brantas Abipraya optimis Bendungan Jragung dapat selesai sesuai jadwal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Tengah. "Kami terus memastikan kualitas terbaik dalam setiap aspek konstruksi agar manfaat bendungan ini dapat segera dirasakan masyarakat," Tutup Toha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H