Mohon tunggu...
Gito Harun
Gito Harun Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Spread love

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah

20 Juni 2020   21:03 Diperbarui: 20 Juni 2020   21:07 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"AYAH"

Yang menyelami lautan dalam
Yang menyulami recehan logam
Yang memayungi siang malam
Yang menyayangi dalam diam

Pandai mematok rezeki, bukan ayam
Kuat bertenaga, bukan (Popeye) bayam
Tampan dan rupawan, bukan lelaki Syam
Dialah ayah, yang menyayangi dalam diam

Banyak menelan pahit kopi dan asin garam
Selalu tersenyum tak pernah muram
Terima kasih atas semangat yang tak pernah karam
Semoga hidupmu damai dan tenteram

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun